Dahnil: Pimpinan KPK Tidak Sambut Baik Ide TGPF Kasus Novel

Dahnil: Pimpinan KPK Tidak Sambut Baik Ide TGPF Kasus Novel

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kebuntuan polisi dalam menangani kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, harus disikapi dengan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Urgensi membentuk TGPF semakin kuat diwacanakan mengingat kasus penyerangan dengan air keras itu sudah menggantung selama lebih dari 200 hari. Selama itu pula kepolisian mengaku tidak mampu menemukan satu pun tersangka.

Ide membentuk TGPF disuarakan kelompok aktivis pro pemberantasan korupsi.

Ironisnya, gagasan baik tersebut tidak direspons secara positif oleh Pimpinan KPK sendiri.

"Ini persengkongkolan paripurna sekali. Padahal, dengan adanya TGPF ini menjadi satu wadah untuk menyajikan bukti-bukti yang selama ini tertutupi," kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat diskusi Perspektif Indonesia bertema "Kasus Novel Setelah 200 hari" di Gado-gado Boplo, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (4/11).

Dahnil yakin kasus penyerangan atas Novel sangat terencana dan banyak melibatkan "orang kuat" di kalangan pejabat maupun aparatur negara.

"Serangan ini adalah himpunan dari orang-orang yang pro koruptor," tuduhnya.

Karena penyerangan atas Novel merupakan persekongkolan sempurna, Dahnil yang selama ini mengawasi perkembangan kasus tersebut berjanji akan terus mendorong pengungkapannya semaksimal mungkin.

"Novel saja disiram. Apalagi kita-kita dan masyarakat di luar sana yang melawan koruptor," ucap Dahnil. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita