Adi Hidayat Ajak Umat Islam Bersatu, Tidak Saling Mencela

Adi Hidayat Ajak Umat Islam Bersatu, Tidak Saling Mencela

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Seribuan orang berdatangan sejak Sabtu malam (18/11/2017) ke Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Mereka datang dari berbagai tempat untuk ikut melaksanakan shalat lail dan mendengarkan tausiyah dari Adi Hidayat, Lc, MA, yang dikenal sebagai ustadz muda hafidz al-Qur’an dan hafal ribuan Hadits, yang juga berwawasan luas mengenai ilmu-ilmu tafsir.

Kehadiran sang ustadz sangat diharapkan di tengah-tengah umat khususnya para remaja dan pemuda yang sedang mencari jati diri dan haus ilmu.

Adi menyampaikan materinya dengan bahasa yang mudah dipahami dan memiliki metode yang unik. Ia menafsirkan al-Qur’an secara cermat dan aplikatif sesuai dengan kebutuhan umat saat ini.

Dalam kajian Ahad (19/11/2017) pagi itu, ia menyampaikan materi fiqih ikhtilaf, dengan sub materi sebab-sebab terjadinya perpecahan umat.

Dalam kajiannya, ia menyampaikan, umat Islam harus bersatu, saling bersinergi satu sama lain, jangan saling mencela. Karena hal itu adalah perbuatan setan.

“Kita lahir dengan fitrah bersih, maka kita meninggal pun harus bersih, jangan terjebak dengan provokasi dan berita-berita yang menyesatkan,” paparnya.

Ia memberi kata pengantar dengan menjelaskan ayat-ayat yang dibaca oleh imam shalat subuh, yaitu pada Surat Al-Baqarah.

Ia menjelaskan tentang niat seseorang dalam mencari ilmu. Ada yang niatnya ingin mendapatkan dunia, maka ia akan dapat dunia tapi tidak akan dapat akhirat. Namun ketika ia berorientasi akhirat, maka dunia akan ia dapatkan.

“Jangan fokus kepada kulit tapi pahami isinya. Yang bahaya itu bukan tiang listriknya tapi justru listriknya yang berbahaya,” pesannya.


Yang menarik pula. Di tengah kehadiran jamaah pengajian tersebut, ada puluhan orang santri Pesantren Pertanian At Taqwa Hidayatullah. Mereka melakukan jalan kaki (longmarch) sejak malam dengan menempuh jarak sekitar 2 jam hingga sampai tujuan.

Meskipun jarak yang ditempuh cukup jauh, mereka terlihat senang. Tampak wajahnya yang menunjukan keriangan. Sebab, di samping dapat ilmu, mereka juga bisa rihlah, rehat sejenak dari aktivitas rutin.

Kegiatan mabit yang dilakukan oleh DKM Ar Rahman ini rutin tiap bulan, dengan menghadirkan dai-dai yang populer dan mencerahkan.

Sehingga, menurut panitia pelaksana, Dwi, kajian dan shalat subuh berjamaah ini tujuannya ingin mempererat ukhuwah Islamiyah, memberi pelayanan kepada umat, dan menjemput berkah dari Allah Subhanahu Wata’ala.

“Alhamdulillah, terlihat dengan semakin banyaknya jamaah yang hadir dari berbagai golongan ormas, komunitas, dan masyarakat,” ujar Dwi.

Ia berharap kajian seperti ini bisa istiqamah dan tetap orientasinya akhirat. Sehingga ada kesamaan langkah untuk saling memotivasi dan memberi kebaikan terhadap sesama. [htl]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita