www.gelora.co - Pencabutan penghentian sementara (moratorium) reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta ditandatangani Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis, 5 Oktober 2017 yang tertuang dalam surat Nomor S-78-001/02/Menko/Maritim/X/2017, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Kengototan Luhut mencabut moratorium ini juga disertai ancaman untuk calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno agar mereka menaati jalannya proses reklamasi.
Politikus partai Nasdem pun turut mendukung gerakan Luhut tersebut dan mengecam Anies-Sandi yang secara terang-terangan menolak reklamasi dilanjutkan.
Kekeraskepalaan dua tokoh ini membuat wartawan senior Uni Lubis terheran-heran. Melalui akun twitter pribadinya, perempuan bernama asli Zulfiani ini mempertanyakan sikap ngotot pihak-pihak yang berharap reklamasi tak diutak atik.
"Enggak paham sama yang ngotot bener melanjutkan
reklamasi. Kayak kurang lahan aja. Dikira Singapura yang negeri kecil kalik," tulisnya melalui akun @unilubis, Senin 9 Oktober 2017.
Enggak paham sama yg ngotot bener melanjutkan reklamasi. Kayak kurang lahan aja. Dikira Singapura yg negeri kecil kalik😯— unilubis (@unilubis) 9 Oktober 2017
Menanggapi cuitan tersebut, netizen pun berkomentar senada.
Heran memang. Indonesia mempunyai 17.000 pulau, hingga di sebut 'negara kepulauan'. Lah ini koq bikin pulau?— ARIEF LUKMAN (@arirflukman6571) 9 Oktober 2017
Entah....apa sih yg dikejar dgn reklamasi tsb hingga menjelang2 lengser hrs diputuskan— Udi (@udiks7) 9 Oktober 2017
Yg ngotot dari awal kan pak Menteri inisial LBP itu ya? Kok pak Jkw diam saja ya? Sebenarnya ada motif apa sih??— SAVE_ROHINGYA (@taufiq_sanzaya) 9 Oktober 2017
[pii]