www.gelora.co - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan akan ada sekitar 25.000 buruh yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di 2017. PHK ini dilakukan oleh berbagai bidang industri diantaranya industri telekomunikasi, farmasi hingga keramik dan tekstil.
"Sepanjang 2017 akan ada PHK sekitar 20.000 hingga 25.000 orang. Sekarang yang kita butuhkan langkah pemerintah untuk mencegah PHK ini bagaimana dan kalau ada PHK, (pekerja) mau dibawa ke mana," ungkapnya di Kantor LBH, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Untuk industri telekomunikasi, ada dua perusahaan besar yang datanya masuk ke KSPI yang akan melakukan PHK yaitu Indosat dan XL.
"Indosat diperkirakan akan mem-PHK sebanyak 300 orang, saat ini baru 40-an orang. Ini pekerjanya di atas masa kerja 10 tahunan. Sedangkan XL hampir 100 orang di-PHK, kemudian diperkirakan akan menyusul 900 orang," jelasnya.
Sedangkan untuk industri farmasi akan ada lebih dari 500 orang yang berpotensi terkena PHK. PHK dilakukan oleh beberapa perusahaan di Industri ini.
Adapun perusahaan farmasi yang dimaksud adalah PT Sanofi 156 orang, PT Glaxo 88 orang, PT Darya Varia 40 orang, PT Roche 400 orang, PT Tempo Scan Pasific 95 orang?.
"Memang tidak besar tapi akan terus bergulir," jelasnya.
Sementara itu, untuk industri keramik dan tekstil jumlah juga akan lebih besar dari sektor telekomunikasi dan farmasi. Selain itu, ia memperkirakan keadaan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.
"Kemudian di ?industri tekstil ada perusahaan Woolin, Star Camtex, Good Guys. Kemudian ada Indoferro 1.000 orang, Indocoke hampir 1.000 orang, Freeport 8.100 orang, Smelting Gresik 350 orang. Ini akan jadi bola salju, ini akan terus bergulir" tukasnya. [okz]