www.gelora.co - Sebait pantun diunggah da’i kondang Ustadz Ahmad Al Habsyi di akun Twitter @ustad_alhabsyi. Kata “pribumi” yang diucapkan Gubernur DKI Anies Baswedan, menjadi kata kunci dari pantun Ustadz Al Habsyi.
“Kolonial, ya lawannya PRIBUMI | So, Tak perlu merasa benar SENDIRI | Orang sakit hati suka LUPA DIRI | Yuk, Mari cintai buatan dalam NEGERI,” tulis @ustad_alhabsyi.
Jika Ustadz Al Habsy menggunakan pantun untuk mendefinisikan kata “pribumi”, musisi kondang Ahmad Dhani mempunyai cara sendiri untuk mengomentari perdebatan kata “pribumi” di dalam pidato Gubernur DKI itu.
Melalui akun Facebook, figur yang baru bergabung dengan Partai Gerindra ini menyimpulkan, bahwa bagi asing dan “aseng”, kebangkitan pribumi itu berbahaya.
“Seandainya pribumi bangkit, dalam 30 Tahun ke depan Indonesia bisa maju dan kuat seperti RRT.
RRT jadi maju dan kuat karena praktek rasialisme yang sudah ribuan tahun berjalan. Untuk jadi pejabat di RRT, tidak boleh berdarah campur. Apalagi orang Jawa, tidak bisa jadi pejabat di RRT.
Siapa yang rugi jika Indonesia jadi maju dan kuat...? asing dan aseng tentunyah. Kalo Indonesia itu maju dan kuat...Asing dan aseng tidak bisa ‘mbodo mbodhin’ Indonesia tentunyah. Makadari itu, bagi asing dan aseng, kebangkitan pribumi itu berbahaya! Demikian,” tulis Dhani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo, juga menyinggung soal “lawan” dari pribumi. "Apa salahnya kata pribumi di Indonesia. Siapa yang menyalahkan kita disebut pribumi? tidak ada, paling Perpres-kan yang akan disebut. Salah tidak kalau kita bicara memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak?," tegas Edhy seperti dikutip okezone (18/10).
Edhy juga tidak mempermasalahkan adanya pelaporan terhadap Anies oleh pihak yang merasa keberatan dengan pernyataan tersebut. "Silakan saja laporkan, enggak masalah, kan negara ini negara hukum. Tapi kita jadi tau kan siapa lawan kita. Siapa lawan pribumi. Namun pesan saya, tidak dikriminalisasi karena saya yakin Pak Anies tidak salah karena semangatnya untuk memperjuangkan masyarakat banyak yang terabaikan," tegas Edhy Prabowo. [ito]

