www.gelora.co - Beberapa tokoh keturunan Tionghoa mendatangi ruang Sekda DKI. Maksud kedatangan mereka untuk menyikapi ramainya isu frasa 'pribumi' yang dilontarkan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Menurut kami, kata pribumi yang diucapkan Pak Anies itu biasa saja dan tak perlu diributkan. Soalnya, kata pribumi yang dimaksud hanya dikaitkan dengan masa penjajahan," kata tokoh Tionghoa Lius Sungkharisma di Balaikota DKI, Jumat (20/10/2017).
Dikatakan Lius, sebagian besar warga keturunan Tionghoa di Jakarta tak merasa tersinggung dengan perkataan pribumi maupun nonpribumi.
Sebab hal itu hal biasa di tengah masyarakat. Hanya saja, kata dia, yang terpenting adalah soal perbuatan dalam memperlakukan sesama anak bangsa.
"Anehnya, yang banyak protes itu kan justru warga pribumi sendiri. Ini aneh bin ajaib. Kami saja selaku warga Tionghoa tak masalah dengan istilah pribumi itu. Lebih aneh lagi, sampai ada yang lapor ke polisi soal istilah pribumi yang diucapkan Pak Anies. Ini jelas salah alamat dan sepertinya hanya memanas-manasi suasana saja," papar aktivis Tionghoa ini.
Ditegaskan Lius, bagi warga etnis Tionghoa Jakarta, yang dibutuhkan mereka hanya keamanan dalam menjalankan usaha dagang setiap hari.
"Bagi kami warga Tionghoa, siapa pun gubernur Jakarta tak masalah. Yang penting bisa menjaga keamanan Ibu Kota yang tentunya kami pun nyaman berusaha. Memang, ini hanya sebagian kecil ulah pendukung Ahok yang belum bisa menerima kenyataan. Karena itu kami kesini untuk menyampaikan dukungan kepada Pak Anies-Sandi agar fokus membangun Jakarta," katanya.
Hal senada diutarakan Ketua Paguyuban Muslim Tionghoa, Yusuf Hamka.
"Mari kita sudahi polemik soal kata pribumi ini dengan hati yang jernih. Sebab, kata pribumi itu tidak ada masalah bagi kami. Mari kita dukung program baik yang akan dilakukan Anies-Sandi dalam mensejahterakan warga Jakarta. Tidak perlu dibenturkan dengan kata pribumi," imbuh Yusuf.
Sementara itu Sekda DKI, Saefullah menyambut baik inisiatif warga Tionghoa yang datang ke Pemprov DKI untuk menjelaskan pandangan mereka soal kata pribumi ini.
Sebab, pada hakekatnya, kalau pun mau disoal mestinya merekalah yang seharusnya tersinggung dengan istilah itu.
"Sudah anda dengar sendiri kan. Bahwa mereka saja tidak tersinggung dengan kata pribumi ini. Dan Pak Anies pun mengatakan pribumi kemarin itu dalam konteks masa penjajahan kolonialisme. Jadi tak ada masalah," tandas Saefullah. [tsc]