www.gelora.co - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo siap membela Presiden Joko Widodo yang kerap dihina sejumlah pihak.
"Selaku pembantu presiden akan siap melawan siapapun yang menghinanya, termasuk melecehkan lambang negara," ujarnya kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi Ke-72 Provinsi Jawa Timur, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis (12/10/2017).
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga nilai dan martabat bangsa dengan bersikap tegas terhadap siapapun yang berusaha menghina lambang negara.
"Tak hanya peran TNI dan Polri menjaga kesatuan negara ini, tapi kita sebagai masyarakat dan rakyat Indonesia harus bersinergi untuk berbuat yang terbaik menjaganya," ucap dia.
Sebagai bangsa yang menganut sistem demokrasi yang memberikan ruang bagi masyarakat berpendapat, kata dia, ia mempersilakan siapapun yang ingin memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap pemerintah dengan syarat tidak melanggar aturan yang ada.
"Bersikap kritis boleh, memberi pendapat boleh, jadi oposisi boleh, tapi ada aturan-aturan yang ada. Jangan fitnah, jangan berujar kebencian dan jangan mengumbar SARA. Ini yang harus dilawan," katanya.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan, 2018 merupakan tahun politik dimana akan digelar 171 Pilkada serentak serta memasuki tahapan-tahapan Pemilu legislatif dan presiden pada 2019.
Ia mengharapkan seluruh elemen, mulai calon kepala daerah, calon anggota legislatif, tim sukses hingga individu-individu tidak menyampaikan ujaran kebencian karena akan berakibat negatif serta merusak bangsa.
"Justru mereka harus beradu konsep dan gagasan, kemudian mengajak masyarakat berpartisipasi aktif agar tercipta pemimpin yang amanah, berintegritas sesuai dengan pilihan rakyat," katanya. [tsc]