Mahasiswa demo dua tahun Jokowi |
www.gelora.co - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi aksi massa di depan Istana Presiden tanggal 20 Oktober mendatang adalah hal yang wajar.
"Silahkan mahasiswa menyampaikan aspirasi dan mengingatkan pemerintah sepanjang tertib dan tak huru hara, alias anarkis, sampai dengan cara yang beradab," ujar Pangi kepada Harian Terbit di Jakarta, Senin (9/10/2017).
Pangi menjelaskan aksi tersebut karena tuntutan mahasiswa adalah bagian dari kebebasan dalam menyampaikan aspirasi, tuntutan mahasiswa bagian dari sistem demokrasi yang sehat.
"Tanda negara masih sehat salah satunya apabila ada kebebasan menyampaikan pendapat termasuk menilai dan mengevaluasi pemerintah, bagian dari trayek demokrasi," bebernya.
Menurutnya masih ada waktu 1,5 tahun kedepan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memenuhi janji kampanyenya. Karena sekarang ini memasuki langgam politik digital, masyarakat pasti bakal menagih janji kampanye tempo dulu.
"Terkait apakah masyatakat menilai sudah terpenuhi itu indikatornya adalah tingkat kepuasan, approval rating masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dari pelbagai riset dan hasil survei menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden Jokowi cukup memuaskan," paparnya.
Ditambahkan lagi, tingkat kepuasan belum tentu punya korelasi linear dan tak ada jaminan masyarakat akan kembali memilih presiden Jokowi, karena banyak faktor lain yang membuat perilaku pemilih swing voter menjadi pemilih strong voter.
"Tiga tahun kepeminpinan Jokowi saya kira wajar dievaluasi, sejauh mana progres pemerintahan Jokowi kedepannya sehingga bisa menyelesaikan semua janji-janji kampanyenya yang masih tersisa," pungkas Pangi. [htc]