www.gelora.co - Ternyata isu untuk membuat Gerindra bersama Prabowo agar kehilangan penggemar dan pendukungnya terus saja berdatangan. Bahkan keterakitan dengan para Gubernur dan Calon Gubernur yang diusung oleh Gerindra ketika menolak keberadaan nafsu para taipan dan cukong Indonesia untuk melakukan dan menabrak aturan, baik Pulau Reklamasi atau Meikarta, dijadikan bahan untuk menjatuhkan Prabowo.
Jika sebelumnya Demiz menolak dan mempermasalahkan proyek Meikarta. Kemudian melalui sikap penolakan Demiz maka dibuatlah isu jika sikap Demiz terhadap Meikarta menjadikan dirinya tidak lagi di dukung oleh Gerindra, dengan alasan, Hasjim Djojohadikusumo, adik Prabowo, sudah menyetujui dilanjutkannya proyek Meikarta, hingga berakibat pada dukungan Gerindra kepada Demiz.
Kali ini Proyek pembuatan Pulau Reklamasi yang diributkan oleh masyarakat, dimana Anies dan Sandi sejak pilkada sudah mengatakan akan menghentikan kelanjutan pembuatan pulau reklamasi, dengan membuat isu, jika para Taipan dan Konglomerat sudah bertemu dengan Anies-Sandi yang diprakarsai oleh Prabowo.
Sebagai orang dekat Prabowo, Nanik salah satu tokoh wanita Indonesia mengatakan melalui tulisan di akun sosmednya, jika para taipan dan konglomerat memang sering datang menemui Prabowo. Bahkan mereka datang silih berganti setiap minggu. Namun bukan persoalan Pulau Reklamasi. Karena sikap Anies dan Sandiaga terkait dengan penolakan pulau reklamasi adalah sikap Prabowo juga, tidak bisa dipisahkan, karena sebagai partai pendukung Anies-Sandi ketika Pilkada lalu, sudah tentu pernyataan yang keluar dari Anies dan Sandi soal reklamasi sudah disetujui oleh Prabowo.
“PRABOWO didatangi para TAIPAN, bahkan hampir tiap minggu silih berganti. Apa kepentingan para taipan itu???MEMBUJUK PRABOWO SUPAYA MAU JADI WAPRES!!!!
“ tulis Nanik yang mendapatkan pertanyaan dari beberapa rekannya, terkait soal kunjungan para cukong.
Sebagai partai yang memiliki jutaan pendukung, menurut Nanik sangat tidak mungkin jika Prabowo harus menyerah begitu saja kepada para konglomerat dari Taipan, bahkan dalam setiap kunjungan yang dilakukan oleh Prabowo, banyak anak muda yang sering histeris.
“Banyak mahasiswa sampai histeris dan minta tanda tangan di baju, buku, tisu saat bertemu pak PS…Alhamdulilllah. Jadi gak mungkin Pak PS membiarkan anak -anak muda itu kehilangan Indonesia tercinta ini dong ..” tulis Nanik lanjut.
Nanik akhirnya mengingatkan kepada para pengguna sosmed untuk tidak langsung percaya begitu saja dengan isu yang dilempar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena sepengetahuan Nanik, Prabowo sejak berumur 18 tahun sudah memberikan dukungan kepada Bangsa Indonesia tanpa pamrih.
“Clear ya, jangan baca berita -berita yg suka memelintir. Dari jaman apapun yg namanya medianya GM itu membenci Prabowo.” diakhir tulisannya. GM yang dimaksud adalah Goenawan Mohamad, pendiri Majalah Tempo. [pbw]