Anggota DPRD Kordias Pasaribu menemui massa mahasiswa |
www.gelora.co - Ribuan mahasiswa gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi RIau melakukan aksi sempena 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, Jumat (20/10/2017) siang. Mahasiswa menilai, selama kepemimpinan Jokowi-JK, hidup rakyat kian sengsara.
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat di gedung Lancang Kuning untuk menyampaikan orasi mereka agar Jokowi-JK dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Wakil Ketua DPRD Riau dari Fraksi PDI-P Kordias Pasaribu yang sempat menemui massa justru menjadi bahan olok-olok. Pasalnya, tuntutan mahasiswa agar diizinkan masuk ke lingkungan gedung Lancang Kuning ditolak.
"Saya di sini mewakili 65 wakil rakyat di DPRD Riau. Itu bukan kewenangan saya," kata Kordias yang langsung meninggalkan massa aksi yang terkonsentrasi di sisi pintu keluar gedung DPRD.
"Kami ingin melaksanakan salat Asar, izinkan kami masuk ke gedung yang dibangun dari uang rakyat ini," kata salah seorang orator mahasiswa.
Kecewa merasa tuntutannya tak dipenuhi, massa akhirnya mendobrak pagar sisi gerbang keluar gedung DPRD Riau. Terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian dan Satpol PP.
Diketahui, dua mahasiswa sempat terjebak di tengah aparat kepolisian dan Satpol PP. Mahasiswa tersebut kemudian diamankan aparat agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Demonstrasi yang disertai dengan aksi bakar ban tersebut membuat macet jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Harapan Raya karena pengalihan lalu lintas yang dilakukan. [frc]