www.gelora.co - Mengamati dari jauh kegaduhan politik Indonesia, membuat seorang sesepuh Katolik, Antonius S. Boediono mampu memotret jernih beragam konflik di Indonesia.
Pria asal Yogyakarta yang kini bermukim di Australia untuk menghabiskan waktu bersama para cucunya memang kerap berbicara keras terhadap pihak yang memusuhi Islam, meski ia sendiri adalah seorang penganut Katolik taat.
Hari ini, Ahad, 22 Oktober 2017, melalui akun twitternya, @asboediono, Romo Boed, begitu ia kerap disapa warganet, kembali menasihati pihak-pihak yang secara demonstratif menyerang kelompok Islam yang kerap dicap "radikal".
saya pernah menulis, kamu jangan memusuhi Islam, Islam itu semakin kamu tekan maka daya pegasnya semakin kuat melenturkan —> #hening— MARISSA❤DANIEL & ME (@asboediono) 22 Oktober 2017
Dalam pengamatannya, sikap permusuhan yang secara terang-terangan dan masif ditujukan kepada umat Islam tidak pernah akan mampu membuat umat Islam terkoyak. Justru sebaliknya, umat Islam akan semakin solid, dan fleksibel dalam menghadapi kuatnya tekanan yang ditujukan kepada mereka.
Potret Romo Boed mengenai umat Islam memang jernih dan tajam. Terbukti dari pengalaman, seorang Gubernur yang dikenal amat sangat berkuasa saja akhirnya terguling dan masuk bui setelah mencoba "usil" terhadap ayat suci umat Islam.
Belum lagi kriminalisasi para ulama yang sama sekali tak mampu membuat umat Islam gentar, malah semakin kokoh dan kuat. Ibarat peribahasa, gugur satu tumbuh seribu.
Nasihat sesepuh Katolik ini memang tidak spesifik mengacu pada sebuah peristiwa. Namun berkaca pada peristiwa paling aktual, nasihat ini tepat kiranya disampaikan kepada Pendeta Gilbert Lumoindong yang mengunggah cuitan dan foto provokatif.
Seperti diketahui, foto dan cuitan yang diunggah Gilbert Lumoindong, membuat seorang netizen Katolik lainnya malu dan menegur Pendeta Gilbert. [pid]