www.gelora.co - Ekonom senior, Rizal Ramli, menuding ada menteri Kabinet Kerja yang menyesatkan Presiden Joko Widodo dengan informasi hoax.
Dia mencontohkan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, yang selalu menyalahkan faktor eksternal dalam kasus tekanan cukup besar terhadap rupiah.
"Memang Pak Agus paling pintar tuh kalau ada masalah, 'ini gara-gara Amerika, gara-gara North Korea'. Saya pernah bercanda ke dia 'Mas Agus tambahin dong sembilan negara lagi," ujar Rizal yang pernah menjabat Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman.
Dia menyesalkan cara berpikir pejabat pemerintah yang menggampangkan masalah, seolah semua masalah ekonomi nasional bergantung pada faktor ekseternal. Padahal, ada komponen domestik yang signifikan di dalamnya.
Ia juga mengkritik menteri yang tidak memberi penjelasan yang sebenarnya kepada presiden tentang daya beli masyarakat.
"Presiden di sidang kabinet tidak diberi penjelasan yang benar, termasuk juga presiden diberikan informasi daya beli enggak turun, itu informasi hoax oleh menteri penjilat," tuding Rizal.
Menurut dia, memang ada transisi dari bisnis offline ke online tapi totalnya masih 3 persen. Namun, terkesan tinggi karena berasal dari basis yang rendah.
"Kenyataan yang riil, daya beli betul-betul turun. Saya bicara dengan kalangan bisnis dan rakyat biasa, loh kok presiden bisa dilaporin daya beli enggak turun? Nah, informasi enggak benar ini lebih bahaya dari masalahnya sendiri," ucap Rizal. [rmol]