Reklamasi Berpotensi Hapus Kultur Asli Wilayah Indonesia

Reklamasi Berpotensi Hapus Kultur Asli Wilayah Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Direktur Global Future Institute (GFI) Hendrajit menilai proyek reklamasi teluk utara Jakarta menimbulkan dampak ekonomi dan kultural yang berbahaya. Menurutnya, proyek reklamasi itu upaya menghapus kultur wilayah setempat.

"Yang jelas aspek kultur dari proyek ekonomi ini kan menghapus karakter budaya dari wilayah itu," kata Hendrajit kepada Kricom di Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Hendrajit mencontohkan soal proyek Meikarta yang tengah giat dibangun di wilayah Bekasi. Padahal, lokasi tersebut merupakan titik temu dari karakter orang Jawa dan Sunda.

"Justru makin hilang dong nilai sejarahnya," tutur dia.

Dia pun berpandangan Pelabuhan Sunda Kelapa akan kehilangan nilai sejarah jika proyek reklamasi dilanjutkan. "Bicara Jakarta tanpa Sunda Kelapa ya omong kosong ya. Karena di depan Jakarta ada Sunda Kelapa, sementara di depannya lagi ada reklamasi," tutup Hendrajit.

Sekadar informasi, terdapat 17 Pulau yang akan dibangun dengan berbagai fungsi, pulau tersebut diberikan nama dari A hingga Q. Pulau A untuk kawasan pertokoan tepi laut; Pulau B untuk kawasan outdoor dengan background tematik; Pulau C untuk taman burung (pengetahuan dan wisata).

Pulau D untuk kawasan olahraga terbuka dengan standar internasional, Pulau E untuk kawasan olahraga air dan wisata pantai, Pulau F untuk kompleks olahraga, rumah sakit serta pusat pengembangan olahraga internasional; Pulau O,P, Q kawasan industri, perdagangan dan logistik; Pulau L untuk kawasan lembaga jasa dan keuangan. [kml]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita