Rasis! Orang Afrika Disamakan dengan Monyet, Museum di China Jadi Sasaran Amuk Netizen

Rasis! Orang Afrika Disamakan dengan Monyet, Museum di China Jadi Sasaran Amuk Netizen

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sebuah Museum jadi sasaran amuk netizen setelah menampilkan pameran foto-foto orang-orang Afrika disamakan dengan monyet.

Tak hanya seekor monyet, orang-orang Afrika itu juga disamakan dengan hewan lain seperti gorila, babun, singa, macan tutul hingga jerapah.

Melansir dari laman Daily Mirror, Sabtu (14/10/2017) musem yang terletak kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina menimbulkan kontroversi karena dianggap rasis.

Bagaimana tidak, sebuah video yang dirilis baru-baru ini di Youtube menunjukkan sebuah ruangan yang penuh dengan bingkai foto, masing-masing terbelah menjadi dua.

Dalam satu gambar, seorang anak Afrika digambarkan di samping seekor gorila. Gambar lain menunjukkan pria Afrika di samping singa, macan tutul dan babon.

Pada sebuah pos Instagram, pengguna Edward E. Duke menulis: “Museum ibukota di Wuhan, China memajang gambar-gambar dari ras tertentu di samping binatang liar, mengapa?

Berpose kemudian disamakan dengan hewan

“Apakah mereka satu-satunya ras yang memiliki orang miskin?” tulisnya dalam Instagram sebelum pos tersebut kemudian di hapus.

Bagian fotografi dari pameran tersebut, yang dipamerkan di Museum Provinsi Hubei berjudul 相 由 心 生, yang diterjemahkan sebagai “penampilan luar mengikuti kenyataan batin”, menurut Shanghaiist.

Foto tersebut merupakan karya fotografer Cina Yu Huiping dan bertujuan untuk menghidupkan kembali “kehidupan primitif” di Afrika dan hubungan antara manusia, hewan dan alam.

Huiping telah mengunjungi lima benua lebih dari 20 kali selama sepuluh tahun terakhir.

Tak hanya satu, foto tersebut hanya dilakukan kepada orang ras kulit hitam

Dia mengatakan bahwa dia memiliki “cinta yang mendalam” untuk orang-orang, margasatwa dan mempromosikan konservasi sumber daya alamnya.

“Fotografi Yu Huiping sangat tanggap, cerdas dan berdampak visual, menangkap vitalitas kehidupan primitif,” kata Zhao Yingxin, presiden Chinese Photographic Publishing House.

Direktur museum, Fang Qin, mengatakan bahwa keseluruhan pameran This Is Africa, dimana foto-foto itu untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan kesadaran pengunjung akan museum.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita