www.gelora.co - Ancaman intervensi asing menjadi salah satu alasan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI gencar mensosialisasikan Empat Pilar.
Begitu jelas Wakil Ketua MPR Oesman Sapta di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
OSO, begitu ia disapa menjelaskan bahwa intervensi asing itu dilakukan untuk merebut kekayaan alam Indonesia.
"Mereka melakukan intervensi dengan tak bermartabat," tegasnya.
Bangsa asing mempengaruhi pejabat di Indonesia dengan tujuan ingin melakukan penjajahan modern.
"Intervensi dilakukan agar kita menjual kekayaan alam pada bangsa lain," sambung Ketua DPD RI itu.
OSO memberi contoh penjajahan modern itu. Salah satunya, tekanan mengekspor bahan mentah ke luar negeri, selanjutnya bahan mentah itu diolah menjadi bahan jadi, kemudian bahan jadi itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga berlipat.
Hal demikian, menurut Oesman Sapta, tak akan lagi dilakukan oleh pemerintah saat ini. Pemerintah pun sekarang membangun infrastruktur di berbagai daerah agar akses distribusi barang semakin mudah.
"Pemerintah sekarang ingin memproduksi sendiri, sisanya baru dijual ke asing," tegasnya.
Intervensi dari asing juga dilakukan lewat narkoba. Intervensi yang menyasar anak-anak muda ini bertujuan agar penerus bangsa menjadi bodoh dan tak berguna.
"Untung kita punya Empat Pilar. Empat Pilar sebagai pelindung bangsa," tutup OSO. [rmol]