Nasir Djamil Minta Komjen Buwas Jelaskan 10 Koli Senjata Api di Bandara Bengkulu

Nasir Djamil Minta Komjen Buwas Jelaskan 10 Koli Senjata Api di Bandara Bengkulu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mendesak Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menjelaskan soal penemuan senjata api laras panjang buatan Rusia jenis Saiga-12CEXP-01, kaliber 18,3 MM yang ditemukan di Bandara Fatmawati-Soekarno, Bengkulu. Sebab info ini sudah beredar luas di masyarakat.

"Jenderal Buwas selaku kepala BNN diminta untuk menjelaskan apakah benar pengirimnya berasal dari BNN. Atau jangan-jangan ada yang mencatut nama BNN," kata Nasir kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Nasir Djamil juga meminta, Komjen Buwas menjelaskan apakah 10 koli barang yang dipaket, dengan menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan, benar berasal dari BNN atau tidak. Sebab, tidak hanya senjata Saiga-12CEXP-01, kaliber 18,3 MM yang ditemukan, melainkan 21 pistol softgun jenis CZ P-07, kaliber 22 mm. Kemudian, 42 buah sarung pistol dan 21 buah rompi anti peluru.

Bila benar, politisi PKS ini mempertanyakan sikap BNN yang mengirimkan senjata api tersebut tanpa ada pengawasan ketat. Sebab, hal tersebut dapat membahayakan penumpang pesawat, serta rawan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Tapi anehnya kenapa alamat di Bengkulu bukan alamat institusi BNN Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Untuk itu, tegas Nasir, keberadaan senjata api yang masuk ke Bandara Fatmawati-Soekarno, Bengkulu harus dilacak apakah sudah sesuai prosedur atau tidak.

"Ini wajib dilacak agar tidak kehilangan jejak atau dibiarkan menguap begitu saja," tukasnya.

Diketahui, sejak siang tadi beredar informasi 10 koli barang yang dipaket tersebut masuk ke terminal cargo Bandara Fatmawati, dengan menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan. Paket tersebut disebut dikirim oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.

Penemuan tersebut berdasarkan hasil scan mesin pemeriksaan X-ray Bandara Fatmawati. Saat ini, barang terlarang tersebut sudah diamankan aparat Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bidang (kabid) Berantas BNN Provinsi Bengkulu, AKBP. Marlian Ansori mengatakan, senpi yang terekam X-Ray Bandara Fatmawati, milik BNN. Selain itu, kata Marlian, pengiriman itu dikirim secara resmi dengan didukung dokumen resmi.

''Surat dokumennya lengkap. Itu surat pengiriman secara resmi untuk BNN Bengkulu," kata Marlian.

Marlian menjelaskan, pengiriman senjata itu sesuai dengan kebutuhan personil di BNN Provinsi Bengkulu.

''Itu untuk pendukung tugas kita dalam rangka perang terhadap narkoba. Sebab selama ini kita belum dilengkapi senjata,'' pungkas Marlian. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita