 |
| Mochtar Pabottingi |
www.gelora.co - Pribumi adalah setiap manusia Indonesia yang miskin modal dan miskin koneksi-kuasa. Di mana, di dalamnya termasuk aneka kategori etnis atau ras.
Difinisi “pribumi” itu disampaikan pengamat politik Mochtar Pabottingi melalui akun Twitter @Mpabottingi. “Pribumi bagi saya adalah tiap manusia Indonesia yang miskin modal dan miskin koneksi-kuasa. Aneka kategori etnis/ras termasuk di dalamnya,” tegas @Mpabottingi.
Mochtar Pabottingi juga menegaskan, bahwa larangan atas kata “pribumi” baru adil atau benar jika semua laku nista “pribumisasi” oleh pengusaha-penguasa di seantero negeri juga dihentikan. “Larangan atas kata ‘pribumi’ baru adil/benar jika semua laku nista ‘pribumisasi’ oleh pengusaha-penguasa di seantero negeri juga DIHENTIKAN!” tulis @Mpabottingi.
Apa makna “pribumisasi” yang dimaksud Mochtar? “Kiat ‘pribumisasi’ dilakukan masif beratus tahun oleh penjajah Belanda. Itu pulalah kiat utama Orde Baru dan para residunya hingga kini. Gigih bangun jalan tol oleh Pemerintahan Jokowi di mana-mana dan bukan rel-rel kereta-api sulit untuk tak dibaca sebagai laku “pribumisasi” jelas @Mpabottingi.
Bahkan, menurut Mochtar, reklamasi patut dibaca sebagai kiat “pribumisasi”. “Masif membangun jalan tol, mal, residensi super-blok, aneka alih fungsi lahan, reklamasi -- semuanya patut dibaca sebagai kiat ‘pribumisasi’” tegas @Mpatottingi.
@MPabottingi sebelumnya menulis: “Stop reklamasi Teluk Jakarta! Jangan rampok Tanahair! Adilkan ekonomi! Pulihkan ekologi! Selamatkan nelayan! Campakkan NCICD! (6/10/16)”. [ito]