Seorang pemandu lagu korban peluru nyasar oknum polisi |
www.gelora.co - Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane menghimbau kepada Kapolri Tito Karnavian agar mendata dan mengevaluasi keberadaan senjata api serta alat kelengkapan tugas anggota kepolisian, terutama yang bertugas di lapangan.
Pasalnya kata Neta, akibat tidak layaknya persenjataan anggota Polri, kadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerap terjadinya kasus salah tembak. Bahkan jumlah polisi yang tewas akibat keberutalan pelaku kejahatan dan teroris kian meningkat dari tahun ke tahun.
“Dari pendataan Ind Police Watch (IPW) dari 400.000 anggota Polri hanya 20 persen yang memiliki senjata api. Itupun sebagian besar senjata apinya sangat tidak layak, ada yang berkarat, sudah tua, dan hasil kanibal dari sejumlah senjata api yang rusak,” kata Neta S Pane kepada Pojoksatu.id, Selasa (3/10).
Apalagi kata Neta, dengan maraknya ancaman terorisme dan makin banyaknya pelaku kejahatan bersenjata api, tentunya ini menjadi ancaman bagi masyarakat dan anggota polisi itu sendiri.
“Kapolri tidak boleh mendiamkan kondisi ini. Minimnya senjata api yang dimiliki Polri akan berdampak pada anggota kepolisian di lapangan,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Neta, Polri perlu mengevaluasi keberadaan senjata api anggotanya dan segera membenahi dan melengkapinya. Terutama menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 yang tingkat kerawanannya sangat tinggi.
“Jika Kapolri hanya mengandalkan 20 persen senjata apinya yang sudah tua, dikhawatirkan Polisi tidak bisa maksimal menjaga keamanan masyarakat,” imbuhnya. [psid]