Mantap, Survei Alvara Sebut Habib Rizieq Syihab Jadi Ulama Panutan

Mantap, Survei Alvara Sebut Habib Rizieq Syihab Jadi Ulama Panutan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sebuah survei menyebut Habib Rizieq Syihab, Ketua Front Pembela Islam yang kini menjadi tersangka kasus pornografi ternyata menjadi ulama panutan ketiga bagi kelas menegah di Indonesia. Survei itu digelar Alvara Research Center dengan tema "Sikap dan Pandangan Kelas Menengah (PNS, Pegawai BUMN dan Profesional) tentang Radikalisasi Agama, Khilafah, Jihad dan Negara Islam di Indonesia".

Dalam survei itu, ulama pertama yang menjadi rujukan kelas menengah di Indonesia adalah ustazah Mama Dedeh. Ia mendapat 25,3 persen suara dukungan responden.

Pada posisi kedua, terdapat nama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dengan dukungan 23,4 persen responden. Sementara posisi ketiga ditempati Habib Rizieq dengan persentase dukungan sebesar 13,9 persen.

”Rizieq terbantu popularitasnya karena kerap muncul di media konvensional, media daring dan media sosial. Ulama panutan itu mengalahkan ulama lain yang secara keilmuan tergolong sangat bagus,” kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali seperti dilansir Antara, Senin (23/10/2017)

Hasanuddin Ali memaparkan, survei Alvara itu mengambil 1.200 responden di enam kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar. Para responden merupakan para profesional berusia 25-40 tahun dari kalangan pegawai negeri sipil, swasta dan profesional di Badan Usaha Milik Negara. Jajak pendapat dilakukan pada 10 September-5 Oktober 2017 dengan cara wawancara tatap muka.

Menurut Hasanuddin, periset menanyakan kepada responden dengan berbagai soal, salah satunya terkait ulama yang menjadi panutan mereka. Hasil riset tersebut menunjukkan tiga ulama panutan itu mengalahkan ulama lain meski memiliki keilmuan yang bagus dan menduduki jabatan penting di pemerintahan atau di organisasi kemasyarakatan.

"Secara persepsi, ulama-ulama senior memang dianggap memiliki otoritas keagamaan yang kuat tapi kalangan profesional tidak terlalu mengenal mereka," kata Hasanuddin.

Namun, menurut Hasanuddin Ali, kalangan profesional tidak terlalu mengenal ulama-ulama senior yang berilmu mumpuni tersebut. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita