Luhut: Kalian Ini Apa Sih Perlunya, Kok Kita Ditubruk-tubrukin, Mau Setop, Silakan

Luhut: Kalian Ini Apa Sih Perlunya, Kok Kita Ditubruk-tubrukin, Mau Setop, Silakan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pensiunan jenderal TNI Angkatan Darat ini kekeh me­nyatakan proyek reklamasi harus terus dilanjutkan. Dia bilang, prosedural adminsitrasi di kementerian sudah selesai semua. "Jadi tidak ada alasan untuk tidak diteruskan karena kajian-kajian teknisnya sudah dilakukan," begitu kata Jenderal Luhut.

Namun ketika pernyataan Jenderal Luhut itu dihadapkan dengan janji kampanye Anies-Sandi yang dari awal menolak reklamasi, nada bicara Jenderal Luhut terdengar sedikit meninggi. Berikut pernyataan lengkap Jenderal Luhut; 

Jakarta kini dipimpin Gubernur dan Wagub baru Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang sejak awal menolak proyek reklamasi. Bagaimana koordi­nasi pemerintah pusat dengan pimpinan DKI Jakarta? 
Baik-baik saja (hubungannya). 

Apa benar kabar yang men­gatakan, Wagub Sandiaga Uno sudah dua kali mem­batalkan pertemuan dengan Anda untuk membahas soal reklamasi? 
Iya, tanya saja sama Pak Sandi, mungkin beliau sibuk. 

Setelah dua kali batal, apakah Anda akan kembali me­manggil Sandiaga Uno untuk membahas reklamasi ini? 
Kapan saja mereka mau jalan terus. Kita terbuka kok siapa saja yang mau datang, ini masih satu negara kok. Hanya yang saya titip satu, tadi kan anda tanya mengenai hubungan, Pak Gubernur itu kan gubernurnya orang DKI Jakarta, bukan gu­bernurnya satu kelompok, jadi saya titip supaya Pak Anies sebagai Gubernur dan Pak Sandi menjadi Wakil Gubernur, saya titip itu. 

Sebenarnya reklamasi ini akan dilanjutkan atau tidak? 
Dari kami sudah selesai, tidak ada alasan untuk tidak diteruskan karena kajian-kajian teknisnya sudah dilakukan dan saya sebagai Menko Maritim sudah mencabut moratorium yang te­lah dikeluarkan oleh pendahulu saya (Rizal Ramli). 

Pada tanggal 5 Oktober 2017 itu saya keluarkan (keputu­san mencabut moratorium) karena itu diminta oleh Pak Gubernur DKI juga. Kami mencabut karena mereka semua (pengembang) sudah penuhi (persyaratan). 

Studi itu juga sudah kita laku­kan kesekian kali. Misalnya rekayasa listrik, gimana caranya biar enggak panas. Ini yang ter­libat banyak, Korea, Belanda, Jepang, PLN, Pertamina. Jadi tak ada alasan lagi kenapa harus tidak dicabut. 

Persoalannya sekarang itu Anies-Sandi dalam janji kampanyenya akan menolak reklamasi? 
Kalian ini apa sih perlu bikin tubruk-tubrukin, kan nggak perlu, nanti kita lihat saja. Nggak ada tolak belakang. Ya silakan saja (Anies-Sandi melanjutkan janji menyetop reklamasi Teluk Jakarta). 

Ketika pemerintah menjan­jikan pulau untuk nelayan, ba­gaimana dengan akses mereka ke laut? 
Ada, kita sudah hitung dengan baik. Pasti jalan itu, kalau masalah nelayan itu betul-betul kita perhatikan jangan sampai ne­layan dirugikan, itu dijamin. Kita pertimbangkan lagi ada pulau terluar itu pulau A karena akses yang lebih bagus untuk nelayan, tapi itu tergantung mereka. 

Mekanisme pembagiannya seperti apa? 
Oh nanti itu biar diatur oleh pe­merintah DKI Jakarta dan pemer­intah Provinsi Banten, karena itu sudah di luar DKI Jakarta. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita