Kapuspen TNI: Peluru Tajam Polri Luar Biasa, TNI Saja Tidak Punya

Kapuspen TNI: Peluru Tajam Polri Luar Biasa, TNI Saja Tidak Punya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengemukakan peluru tajam yang baru saja dimpor Mabes Polri dan saat ini ditahan di Mabes TNI luar biasa. Peluru tajam tersebut bisa mematikan dalam jarak 9 meter dengan jangkauan jarak terjauh mencapai 400 meter.

"Ini luar biasa. TNI sendiri tidak punya senjata kemampuan jenis itu," kata Wuryanto di Jakarta, Selasa (10/10).

Sebagaimana diketahui, impor senjata dari Mabes Polri tersebut sempat ramai dan gaduh. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang membuka kasus tersebut. Gatot menyebut ada yang mencatut nama Presiden Joko Widodo untuk mengimpor barang tersebut. Awalnya, publik menyangka tuduhan itu kepada Badan Intelijen Negara (BIN). Namun belakangan, pihak Polri mengakui sendiri adanya impor senjata tersebut.

Buntut dari kasus tersebut, Menko Polhukam Wiranto telah memutuskan impor senjata tidak masalah. Namun peluru tajam tidak bisa dipakai Polri karena bukan untuk standar Polri. Peluru tersebut lebih pas digunakan militer. Dalam konferensi persnya, Wuranto menjelaskan saat ini, 5.932 amunisi atau peluru dari Stand-alone Grenade Launcher (SAGL) yang dipesan Korps Brimob Polri sudah berada di Mabes TNI. Polri bisa memakainya jika mendapatkan izin dari TNI.

"Sesuai Inpres No 9, amunisi untuk militer di atas 5,56 milimeter. Kalau nonmiliter di bawah kaliber itu. Kita hanya menerapkan aturan saja. Di katalog dikatakan itu amunisi tajam. Mempunyai radius mematikan 9 meter dan jarak capai 400 meter," ujar Wuryanto.

Saat ditanya sampai kapan peluru tersebut dititipkan di Mabes TNI, Wuryanto tidak bisa memastikan. Dia hanya menegaskan peluru tajam tersebut akan aman di bawah tanggungjawab TNI. "TNI bertanggungjawab atas penyimpanan amunisi itu. Pasti aman," tegas Wuryanto.

‎Dia menambahkan, pada Senin malam, ribuan amunisi sudah dipindahkan ke gudang Mabes TNI. Adapun senjata yang ditahan di kargo bandara Soekarno Hatta sudah diambil pihak Polri.

Menurutnya, ‎keistimewaan amunisi ini, setelah meledak pertama, akan disusul ledakan kedua dan menimbulkan pecahan berupa logam kecil yang bisa melukai maupun mematikan. Keistimewaan lain adalah bisa meledak sendiri tanpa benturan, setelah terlepas dari laras 14 detik hingga 19 detik.‎ [bs]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita