Jokowi: Jual 800 Anak Usaha BUMN! Deputi KBUMN: Diperjelas Dulu Masalahnya Apa Pak!

Jokowi: Jual 800 Anak Usaha BUMN! Deputi KBUMN: Diperjelas Dulu Masalahnya Apa Pak!

Gelora News
facebook twitter whatsapp
 Aloysius K Ro

www.gelora.co -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para pengusaha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta anak buahnya untuk melepas sebagian atau semua saham anak-anak usaha BUMN yang saat ini berjumlah 800 perusahaan dari 110 BUMN induk.

Pernyataan Jokowi ini cukup mengagetkan, meskipun anak usaha BUMN itu bukanlah harta negara yang dipisahkan seperti halnya BUMN, akan tetapi tetap saja dana-dana BUMN itu ada di perusahaan anak.

Terkait hal itu, menurut Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro, pihaknya dalam menjalankan BUMN tetap memperhitungkan persaingan dengan swasta, sehingga tak menimbulkan monopoli.

“Ya kita ini kan di Kementerian BUMN mengelola BUMN. Jadi nanti kebijakan pemerintah seperti apa, mau jual anak usaha atau seperti apa, harus diperjelas terlebih dahulu,” kata dia di Jakarta, Rabu (4/10).

Dirinya tak tahu, apakah pihaknya sejalan dengan Presiden Jokowi atau tidak, dia belum bisa memastikan.

“Apakah kita inline atau tidak. Tidak tahu. Tapi konteksnya seperti apa kita klarifikasi dulu. Tapi saya kasih tahu, bahwa peran BUMN dan swasta itu sangat luar biasa,” kata dia.

Pihaknya juga akan mengkaji peran BUMN dan anak usaha BUMN dalam menjalankan bisnis. Dan menurutnya sudah berkolaborasi dengan swasta.

“Sampai dimananya konglomerasi BUMN itu makanya kami akan melihat konglomerasi BUMN itu seperti apa. Minggu depan kita akan kaji. Mulai dari hulu sampai ke hilir apa benar kita ambil pasar swasta,” tegas dia.

Kemarin, Joko Widodo menyepakati usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk melebur sedikitnya 800 anak perusahan BUMN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Usulan tersebut telah disampaikan Presiden kepada para menteri dalam sidang kabinet paripurna, kemarin.

“Saya sudah perintahkan kemarin, yang 800 dimerger. Atau kalau perlu dijual,” kata Presiden.

Presiden mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 800 anak perusahaan BUMN dari total 118 perusahaan induk BUMN. Jumlah tersebut memang harus dilebur untuk menciptakan efesiensi. Terlebih kata Presiden, banyak anak perusahaan yang mengerjakan proyek di luar koridor perusahan pelat merah.

“Ngapain BUMN ngurusin katering, nyuci baju. Langsung saya tunjuk langsung. Saya terbiasa blakblakan seperti itu. Untuk apa gitu,” tutur dia. [akt]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita