Rivlin dan Min Aung Hlaing |
www.gelora.co - Israel diklaim sebagai aktor pembantaian dan pembunuhan massal etnis Rohingya di Myanmar beberapa waktu lalu.
Kelompok hak asasi manusia menuding Israel memasok senjata dan memberikan pelatihan militer kepada rezim Myanmar.
Data kelompok hak asasi manusia, mengatakan sejumlah firma di Israel telah memasok dan menjual senjata ke Myanmar.
Israel juga diklaim memasok senjata ke milisi Sudan dalam perang saudara yang menewaskan lebih dari 300 ribu orang.
Selain memasok senjata, Israel memberi pelatihan militer kepada militer Myanmar kendati belum ada tanggap terkait hal ini dari pihak Israel.
“Selain persenjataan, pasukan khusus Israel juga memberikan pelatihan militer kepada Myanmar,” tulis Al Jazeera.
Myanmar mendapatkan kecaman keras dari PBB karena dianggap telah melakukan pembersihan etnis terhadap warga minoritas muslim Rohingya.
Ratusan ribu Rohingya dilaporkan telah melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, setelah desa mereka dibakar, terjadi pembunuhan massal dan perkosaan.
Hingga saat ini, Israel belum membeberkan rincian hubungannya dengan pemerintah Myanmar, namun ada catatan publik menunjukkan bahwa Israel telah menjual peralatan militer ke Myanmar.
Untuk itu, kelompok hak asasi manusia melakukan protes kepada parlemen Israel yang disampaikan pada 30 Oktober 2017, seraya mendesak agar penjualan senjata ke Myanmar segera dihentikan. [psid]