HUT KE-72 TNI: Di Perbatasan, Praka Fatullah Jadi Guru Ngaji bagi Anak-Anak

HUT KE-72 TNI: Di Perbatasan, Praka Fatullah Jadi Guru Ngaji bagi Anak-Anak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Jaga keamanan negara menjadi tugas wajib seluruh prajurit TNI. Namun, siapa sangka di tengah tugas berat tersebut, masih ada anggota TNI yang memiliki waktu mengajar ngaji pada anak-anak yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Adalah Praka Fatullah, seorang anggota TNI yang mengajar ngaji untuk anak-anak di perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Sejak 7 bulan lalu sudah mengajar mengaji di Pos Kout Pemodis, awalnya hanya ada 3 anak warga sekitar Post, alhamdulilah sekarang bertambah menjadi 8 orang." ungkap Praka Fatullah kepada Okezone, beberapa waktu silam.

Pengajian tersebut dimulai pukul 14.00 hingga pukul 16.00 WIB setiap hari, kecuali hari Sabtu dan Minggu mengaji diliburkan. "Di bulan Ramadan peserta pengajian tetap semangat belajar, kadang mereka membawa bekal sekalian buka puasa bersama," jelasnya.

Di kawasan pemukiman warga yang tidak jauh dari Pos Kout yang ada di Dusun Pemodis, sambungnya, tidak ada guru ngaji. Karena itu anggota Pamtas dari Kesatuan Yonif 131/BRS bersedia menjadi guru ngaji tanpa dibayar sepeserpun.

Praka Fatullah bertugas menjaga perbatasan selama 9 bulan lamanya. Banyak kisah dan pengalaman yang dirasakan Fatullah selain tugas pokoknya menjaga perbatasan RI-Malaysia. Tidak hanya sekedar membaca Iqra atau Alquran, selama mengajar Fatullah juga mengajarkan salat 5 waktu dan amalan ilmu agama.

"Orangtua anak-anak ini kebanyakan adalah petani sawit yang sehari-harinya sibuk berada di kebun sehingga kurang memiliki waktu untuk mengajari anak-anaknya mengaji," ujar Fatullah.

Kegiatan mengaji dilakukan di dalam barak TNI, karena tidak ada Mushola, Barak yang sudah didesain untuk ruang sholat yang setiap hari digunakan anak-anak diperbatasan untuk menimba ilmu.

Terkait hal itu, Danyon 131/BRS letkol Inf Denni mengatakan ada dua anggota Pamtas yang menjadi guru ngaji, baik di Post Kout di Pemodis dan Di Post Kotis Entikong.

"Untuk di pedalaman perbatasan banyak yang menjadi guru di sekolah yang kekurangan tenaga pendidik, sedangkan guru ngaji hanya di Kout dan Kotis. Kegiatan mengaji sudah dilaksanakan sejak bertugas di perbatasan," jelas Denni. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita