Habil Marati: Yang Merasa Terusik dengan Istilah Pribumi justru Kaki Tangan Kolonialisme

Habil Marati: Yang Merasa Terusik dengan Istilah Pribumi justru Kaki Tangan Kolonialisme

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Memaksakan menghilangkan eksistensi dan kata “pribumi” di Indonesia adalah bentuk kolonialisme  baru. Pribumi wajib dilindungi kepentingannya, hak-hak hidupnya. Menghilangkan Pribumi sama dengan menghilangkan Negara Indonesia.

Penegasan itu disampaikan politisi senior Habil Marati (19/10). "Sebab ciri khas negara Indonesia adalah Nusantara dan penduduk pribumi asli," kata Habil.

Menurut Habil, pidato Anies Baswedan setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam rangka membangkitkan nasionalisme pribumi serta penegakan kembali tentang ciri khas NKRI. 

"Kalau ada orang-orang merasa terusik dengan istilah Pribumi dianggap rasis dan dikotomi, orang orang ini justru kaki tangan kolonialisme kuno dan modern," tegas Habil. 

Habil menegaskan, pembangunan berpihak kepada pribumi bukan saja amanat kemerdekaan dan Pembukaan UUD45, akan tetapi juga merupakan membangun NKRI. Dari mulai presiden sampai bupati prioritas utama pembangunan nasional adalah keberpihakan pada pribumi. 

"Sebab hanya dengan membangun pribumi, serta memperkuat basis pembangunan ekonomi yang bertumpu pada pribumi adalah sama dengan membangun nasionalisme sebagai pilar utama ketahanan bangsa dan NKRI," jelas Habil. 

Selain itu, kata Habil, Indonesia bukan hasil rampasan perang, sehingga bisa langsung menguasai struktur ekonomi dan kekuaaan politik dan hukum.

"Demikian juga bahwa menyerahkan konsentrasi ekonomi pada non pribumi adalah sangat berbahaya, di samping berbahaya dari sisi nasionalisme juga bertentangan dengan Pembukaan UUD 45 dan Pasal 33 UUD 45," pungkas Habil. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita