www.gelora.co - Masa pengabdian Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang tinggal menyisakan enam bulan lagi, memunculkan berbagai spekulasi terkait masa depannya.
Tak sedikit yang meyakini ia bakal menekuni dunia politik sebagai 'pelabuhan' berikutnya.
Bahkan, namanya pun menjadi salah satu tokoh yang dinilai memiliki value tinggi di Pilpres 2019 mendatang.
Malah, tak sedikit pula pihak yang kemudian memasang-masangkannya dengan dua kandidat capres terkuat saat ini, Jokowi dan Prabowo.
Sebab, Panglima disebut-sebut sebagai tokoh yang pas untuk menjadi cawapres di samping nama Kapolri Tito Karnavian atau sejumlah nama lainnya.
Di sisi lain, Partai Golkar meminta semua pihak agar tak meributkan kabar masuknya purnawirawan jenderal TNI ke partai berlambang beringin rindang itu.
Sebab, menurut Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham, Golkar sejatinya lahir dari rahim TNI.
"Kalau jenderal mau masuk lagi, alhamdulillah," ucap Idrus di Jakarta, Senin (9/10).
Saat ini, Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko disebut-sebut sudah masuk dalam jajaran pengurus DPP Partai Golkar.
Dia dikabarkan menggantikan Yorrys Raweyai sebagai ketua koordinator bidang politik, hukum dan keamanan DPP Golkar.
"Dulu, Golkar didirikan oleh tokoh-tokoh dari TNI. Jadi, kalau ada jenderal masuk Golkar itu berarti kembali ke khitah," ucap Idrus.
Dia menambahkan, komunikasi Golkar dengan para purnawirawan jenderal sampai saat ini sangat baik dan terus terjaga.
Malah, Golkar pun disebutnya sangat bersedia menampung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"(Gatot) kenapa tidak? Masuk saja semua," pungkas Idrus. [psi]