Fenomena Langka, Jakarta Diterjang Tiga Puting Beliung Sekaligus

Fenomena Langka, Jakarta Diterjang Tiga Puting Beliung Sekaligus

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Fenomena penampakan puting beliung terjadi di perairan Kepulauan Seribu. Bukan hanya satu, melainkan tiga puting beliung sekaligus. Hal tersebut dikatakan makin menunjukkan iklim telah berubah akibat rusaknya lingkungan.

Fenomena tiga penampakan puting beliung yang bersamaan terjadi di perairan Kepulauan Seribu. Tepatnya yaitu di daerah Karang Lebar, Harapan, Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan seribu, Jakarta. Fenomena tersebut terjadi pukul 09.00 WIB hari ini, Senin (23/10).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, fenomena tersebut merupakan fenomena yang langka. Selain karena tiga puting beliung yang berjejeran dan bersamaan, puting beliung itu terjadi di wilayah tropis yang notabene jarang terjadi. "Ini makin menunjukkan, iklim telah berubah akibat dari rusaknya lingkungan dan keseimbangan sistem bumi," terang Sutopo melalui keterangan persnya, Senin (23/10).

Sutopo menjelaskan, puting beliung tersebut terjadi di dekat Pulau Opak, di belakang Pulau Kaliage yang merupakan pulau yang tidak berpenduduk. Karena itu, tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Ia juga mengatakan, ekor puting beliung itu berputar di sekitar perairan, sehingga menimbulkan gelombang kecil di laut.

"BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait melalui Pusat Data dan Informasi Kebencanaan dan Call Center Jakarta Siaga 112. Kondisi normal dan aktivitas masyarakat berjalan dengan aman," jelas Sutopo.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem selama musim pancaroba. Hujan deras yang diikuti dengan angin kencang dan puting beliung berpotensi meningkat kejadiannya.

Ia menyarankan untuk menghindari aktivitas di bawah pohon-pohon besar dan papan-papan reklame yang besar. Dua hal tersebut, kata Sutopo, berpotensi roboh tertiup angin kencang. "Waspadai banjir akibat meluapnya drainase dan sungai yang ada," ungkap Sutopo. [rol]

video:


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita