www.gelora.co - Selama lima tahun APBD DKI Jakarta telah dikuasai secara terselubung oleh kelompok ultrakorupsi. Hasilnya berbagai temuan kasus KKN telah menimbulkan daya rusak bagi tatanan sosial-ekonomi maupun kerugian negara.
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menyerukan, saatnya kini semua elemen yang terlibat dalam Aksi Bela Islam berperan mengawal dan memberdayakan APBD DKI bagi peningkatan kesejahteraan umat.
"Tegasnya bersihkan APBD DKI dari kawanan kotak-kotak alias Ahoker dan memastikan segala peluang ekonomi yang tersedia dikelola oleh umat," ujarnya.
Bila sumber-sumber keuangan APBD DKI masih dijadikan lapak bagi kelompok Ahoker, menurut Faizal, maka hal itu menunjukan bahwa kepemimpinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno gagal menjalankan amanah.
Sebab, jelas Faizal, esensi dari kemenangan Anies-Sandi bertujuan memberi kesejahteraan kepada umat Islam sebagai mayoritas warga DKI Jakarta. Tanpa prinsip tersebut, kemenangan Anies-Sandi tidak memberi manfaat apapun kepada perubahan nasib kehidupan umat.
APBD DKI, khususnya terkait dengan aneka program publik, menurut Faizal, perlu dirinci secara transparan dan dipastikan berada dalam akses umat. Sehingga penggunaan APBD DKI tidak menjadi lapak bagi segelintir kelompok konglomerat, saudagar rakus dan jaringan koruptor kotak-kotak.
Potensi yang dimiliki umat Islam harus dilibatkan di segala bidang pembangunan. Mulai dari kegiatan parkiran, usaha mikro, pembanguan infrastruktur hingga pengambilalihan proyek reklamasi melalui jalur legal.
"Saatnya umat Islam bangkit untuk keluar dari ketidakadilan sosial-ekonomi. Tentu kita berharap Anies-Sandi konsisten atas prinsip dan tujuan mulia tersebut," tutupnya.
[rmol]