Djarot tak Diundang Istana? Pengamat Komunikasi: Jokowi Harus Diprotes, Habis Manis Sepah Dibuang!

Djarot tak Diundang Istana? Pengamat Komunikasi: Jokowi Harus Diprotes, Habis Manis Sepah Dibuang!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kalau sampai benar Djarot Saiful Hidayat tidak diundang ke Istana Negara pada acara pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno karena kelalaian pihak protokoler Istana, maka harus ada sanksi keras. Agar tidak terulang lagi.

Pernyataan soal alasan ketidakhadiran Djarot itu disampaikan pangamat komunikasi politik Eliya di akun Twitter @eliya_mkom. “Kalau sampai benar Djarot tak diundang ke Istana karena kelalaian pihak protokoler Istana, harus ada sanksi keras. Agar tak terulang lagi,” tegas @eliya_mkom.

Eliya menilai, jika benar ketidakhadiran Djarot karena kelalaian Istana, pendukung Djarot hurus protes keras ke Presiden Joko Widodo. “Seluruh pendukung Djarot harus protes keras nih kepada Pakde @jokowi  begitu teganya sampai Djarot tak diundang. Habis manis sepah dibuang?” tulis @eliya_mkom.

Terkait hal itu, Eliya meminta Istana untuk memberikan penjelasan resmi soal undangan Djarot. “Harus ada kejelasan dan penjelasan resmi dari pihak Istana atas tidak diundangnya Djarot dalam pelantikan @aniesbaswedan @sandiuno,” kata @eliya_mkom.

Djarot sendiri menyatakan, sengaja memilih berlibur ke Labuan Bajo karena karena sudah merencanakannya sejak jauh hari. Apalagi tidak ada undangan pelantikan Anies-Sandi.

"Sebenarnya sudah kita atur lama, kita rancang. Kami tunggu (undangan pelantikan), tidak ada informasi ya sudah," kata Djarot seperti dikutip viva (16/10).

Djarot mengaku sudah mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Minggu, 15 Oktober 2017. Sejak saat itu, jabatan pelaksana harian Gubernur DKI dijabat Sekretaris Daerah, Saefullah. "Jadi memang tidak ada kewajiban dari saya secara konstitusional untuk hadir di dalam pelantikan maupun sertijab. Apalagi tidak ada undangan. Jadi kan tidak elok kalau hadir," kata Djarot. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita