Dewan Pakar ICMI: Apakah Mendagri Dukung PKI Bangkit dari Kubur?

Dewan Pakar ICMI: Apakah Mendagri Dukung PKI Bangkit dari Kubur?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Penggalan video pidato Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam rangkaian agenda rapat paripurna DPR yang membahas pengesahan Perppu 2/2017 tentang Ormas viral di jejaring sosial dan menjadi perbincangan publik.

Dalam pidato tersebut, Tjahjo menyampaikan paham atheisme, komunisme, marxisme, dan leninisme yang menimbulkan multitafsir.

"Jika rakyat kaget saya pun kaget dengan pidato Mendagri tersebut," kata Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Digdoyo kepada redaksi, Jumat (27/10).

Merujuk isi pidato Mendagri tersebut, menurut Anton, dapat disimpulkan bahwa selama ini tujuan Perppu Ormas seperti dikhawatirkan untuk menghancurkan umat Islam di Indonesia. Dengan berbagai alasan dan cara pemerintah akan menuduh ormas-ormas Islam bertentangan dengan Pancasila. "Sedangkan PKI dan faham-faham atheis lainnya justru tidak bertentangan dengan Pancasila?" sambungnya, mempertanyakan.

Pidato tersebut lanjut Anton, juga pengakuan langsung Mendagri bahwa PKI bangkit di Indonesia dengan cepat dan perwujudannya sekaligus membenarkan apa yang pernah disuarakan oleh ustadz Alfian Tanjung yang kini mendekam dalam tahanan negara.

"Kalau justru selain PKI yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, ormas atau personal manakah yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45? Apa milih pemimpin se iman? Apa demo tertib dengan jutaan umat? Apa tuntut penista Alquran? Apa pribumi tuntut kembali ke UUD 45 asal?" cecar Anton.

Anton menegaskan, justru mereka itulah yang menaati Pancasila, UUD 1945, dan dasar negara Indonesai yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Ajaran Islam sangat komplit detil, jangankan milih pemimpin, milih teman saja diatur dalam Alquran," ujarnya.

Perppu tersebut dipandangnya sangat menyesatkan jika ditujukan kepada umat Islam. Karena itulah ia setuju Perppu Ormas harus segera direvisi agar jangan sampai menzalimi umat Islam.

"Ingat kekuatan Islam di NKRI ini sangat dahsyat," imbuh Anton yang mantan jenderal polisi mengakhiri pencerahannya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arief M Eddie memberi klarifikasi bahwa penggalan video berisi pidato Mendagri Tjahjo Kumolo saat pengesahan Perppu Ormas, Selasa (24/10) lalu, tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya ingin ditekankan pemerintah.

Arief menegaskan, pahamateisme, komunisme, marxisme dan leninisme tidak dikecualikan oleh Perppu Ormas yang telah disahkan menjadi UU tersebut. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita