Ikuti kami di Google Berita
www.gelora.co - Ada upaya Amerika Serikat (AS) menjegal Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Presiden Indonesia dengan dikeluarkannya dokumen rahasia G 30S PKI.
Sinyalemen itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (19/10). "Selama ini yang dituduh terlibat dalam pembunuhan setelah G 30S PKI adalah TNI, khususnya Angkatan Darat (AD)," ungkap Muslim.
Menurut Muslim, AS ingin menggiring opini bahwa TNI, khususnya AD, bertanggungjawab pada peristiwa pembunuhan massal pasca G 30S PKI. Sehingga petingginya tidak layak menjadi Presiden Indonesia.
"Pasca AS membongkar dokumen itu, media di Indonesia ikut memberitakan dan ingin menggiring opini perburuk citra TNI AD dan mencoba mengkaitkan dengan Jenderal Gatot Nurmantyo," papar Muslim.
Muslim menegaskan, AS sudah melihat respon positif rakyat Indonesia yang mayoritas terhadap sosok Jenderal Gatot Nurmantyo. "Ada kepentingan AS tidak menghendaki Jenderal Gatot menjadi Presiden Indonesia," pungkas Muslim.
Sebelum National Archives and Records Administration (NARA) membuka puluhan dokumen rahasia terkait Peristiwa 1965. Pada 2015, Badan Intelijen Pusat AS (CIA), lebih dulu mempublikasikan laporan agen CIA dari Jakarta tentang perihal yang sama.
Laporan yang dibuka badan telik sandi itu berisi data dan prediksi kejadian yang kemungkinan besar terjadi usai G 30S PKI. [ito]