www.gelora.co - Kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah “kudeta” terhadap Pemerintahan Joko Widodo dan koalisi partai penguasa. Di mana, publik tahu bahwa Pemprov DKI Jakarta adalah “kaki” terkuat dari Pemerintahan Jokowi dan telah ditumbangkan oleh oposisi.
Kesimpulan itu disampaikan peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng (16/10).
Salamuddin menilai, kemenangan Anies-Sandi membuat Jokowi tidak punya kaki dan tangan lagi di DKI Jakarta yang sangat strategis bagi pemerintahannya dan perekonomian ke depan. Sampai saat ini pusat ekonomi Indonesia masih Jakarta.
"Jakarta adalah tempat bagi oligarki Jokowi untuk mengeruk uang sebagai sumber dana pembiayaan Pemilu 2019. Sekarang Jokowi harus berbagi dengan oposisi dalam hal distribusi sumber daya tersebut. Jatah oligarki Jokowi akan berkurang secara signifikan," beber Salamuddin.
Menurut Salamuddin, sekuruh proyek di DKI Jakarta akan dituntut untuk dievalusi ulang, baik dari sisi anggaran; analisis dampak lingkungan (Amdal) kalayakan proyek; dan kepastian dapat dibayar serta meminta masukan masyarakat.
Kata Salamuddin, di era pemerintahan sebelumnya, Pemerintahan DKI bagaikan kesetanan dalam membuat proyek sehingga Jakarta hancur lebur seperti sekarang ini.
"Penataan ulang yang akan dilakukan oleh pemerintahan baru akan dimulai dengan evaluasi menyeluruh terahadap proyek-proyek tersebut terutama yang berkaitan dengan beban besar yang diemban oleh Pemprov DKI Jakarta dan utang yang semakin membengkak," ungkap Salamuddin.
Selain itu, menurut Salamuddin, janji pemerintahan baru DKI Jakarta yang akan menberantas korupsi akan memiliki konsekuensi terhadap berbagai proyek Pemerintahan Jokowi seperti reklamasi, dan lainnya. "Kewajiban Anies-Sandi untuk mengungkap tuntas skandal korupsi dalam pemerintahan sebelumnya akan membuat koalisi penguasa keringat dingin. Bisa-bisa masuk bui semua," pungkas Salamuddin. [ito]