Alasan Kapolda Metro Bubarkan Paksa Mahasiswa Aksi

Alasan Kapolda Metro Bubarkan Paksa Mahasiswa Aksi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis memimpin langsung pembubaran paksa aksi yang dilakukan kelompok mahasiswa di Istana Negara. Para mahasiswa nekat bertahan hingga jelang tengah malam.

"Sampai 23.00 lewat mereka masih juga bertahan, akhirnya kami mengambil kangkah," kata Idham di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jumat 10 Oktober 2017.

Ribuan personel kepolisian dikerahkan untuk berjaga. Selain menguankan banju huru-hara, polisi juga mengerahkan kendaraan baraccuda dan water canon.

Idham mengatakan, pihaknya juga melakukan pengalihan arus lalu lintas. Massa aksi tak beranjak pergi melakukan aksi di jalan. Bahkan, kata Idham, massa aksi berencana menginap jika tuntutan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo tidak terkabul.

"Mereka berwncana sampai mau bermalam di tempat," jelas dia.

Sebelumnya, Demonstrasi mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia mengaku tak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Kritikan keras disampaikan tepat di tahun ketiga kepemimpinan Jokowi-JK.

Para mahasiswa yang sudah sejak Jumat siang berorasi belum beranjak dari kawasan Istana Negara. Mereka akan pulang dengan satu syarat yaitu Jokowi datang menemui mereka.

"Jika beliau berkenan datang, kita ingin berdiskusi dan berdebat mengenai situasi Indonesia saat ini." ujar Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Alfad sebagai salah satu koordinator orasi. [mtr]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita