Ada ‘Kolonial’ di Teluk Jakarta

Ada ‘Kolonial’ di Teluk Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Pengusiran wartawan TV One oleh keamanan pengelola Pulau Palsu Reklamasi Teluk Jakarta, membuka mata banyak orang ada bentuk penjajahan di sana. Bagi warga dan nelayan di Teluk Jakarta, kondisi seperti ini sudah lama mereka terima.

Tim Swamedium.com yang turun ke pesisir Utara Kota Jakarta, Sabtu dan Ahad (22 dan 23/10) kemarin menemukan cerita yang sama. Di negeri ini, nelayan dan warga yang hobbi memancing tidak boleh memakai laut di sekitar pulau reklamasi itu.

“Saya tidak terhitung kali diusir oleh keamanan mereka,” kata Teddy Kusnendy, seorang tokoh masyarakat Kampung Akuarium Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara kepada Swamedium.com, Ahad (22/10).

Teddy yang hobi memancing hampir tiap minggu memancing ke laut.

“Kalau memancing dekat-dekat sini –di depan Kampung Aquarium—ikannya tidak ada lagi, karena sarang ikannya sudah punah akibat mesin sedot pasir laut proyek (reklamasi) itu. Jadi untuk bisa dapat ikan harus ke tengah dan itu melewati pulau reklamasi. Saat itulah kapal patrolinya langsung datang dan mengusir,” tuturnya.


Hal yang sama juga diakui nelayan dari Luar Batang, Penjaringan, Komarudin (35). Eko, panggilan Komarudin, menyebutkan sejak adanya proyek reklamasi itu, nelayan jadi sengsara.

“Nelayan di sini sudah bisa menangkap ikan di Teluk Jakarta. Tapi sejak ada pulau reklamasi ini, sarang ikan punah. Ikan yang dapat di sekitar sini kecil-kecil. Jadi kalau kita ingin pergi ke pulau, jaraknya jadi tambah jauh untuk menghindari pulau reklamasi itu. Kalau melintas dekat dengan pulau reklamasi, langsung kita kena usir,” ujar Eko.


Tim Swamedium.com yang mencoba mengikuti perjalanan nelayan untuk mencari ikan di Teluk Jakarta di daerah Penjaringan menemukan cerita itu. Perahu nelayan tidak ada yang berani mendekat melintas pulau.

Pengemudi kapal kami juga menunjukan sebuah speedboat sebagai salah satu penjaga pesisir pulau reklamasi.

Kami juga melihat tidak ada satupun perahu nelayan yang menangkap ikan di dekat pulau itu. Mereka menjaga jarak dari pulau reklamasi untuk menebar jala atau pancing.

“Ini laut kita. Kenapa kami para nelayan di sini tidak boleh menikmati hasil di dekat laut kami,” kata Dharma Diani, salah seorang warga Kampung Akuarium.

Diani pun mendesak agar proyek reklamasi di Teluk Jakarta dihentikan karena telah menghancurkan habitat laut yang dulu pernah ada.

“Pulau Reklamasi harus dihentikan apapun alasannya. Selain mereka meneror nelayan, keberadaan pulau reklamasi juga telah menghancurkan habitat isi laut yang jadi mata pencarian nelayan di Teluk Jakarta,” tegasnya. [smc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita