5 Isi Dokumen Rahasia PKI dan Pembantaian 1965 Versi Amerika

5 Isi Dokumen Rahasia PKI dan Pembantaian 1965 Versi Amerika

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Dokumen Rahasia AS

www.gelora.co - Pemerintah AS membuka dokumen rahasia terkait PKI dan tragedi 1965.

Hal itu dilakukan melalui National Archives and Records Administration (NARA) serta lembaga nirlaba National Security Archive (NSA) dan National Declassification Center (NDC).

Dokumen rahasia itu dibuka ke publik oleh negara adikuasa pada 17 Oktober lalu.

Dalam dokumen itu menguak sejumlah surat dari dan ke Amerika Serikat terkait pembunuhan massal pasca 1965.

Dokumen yang dibuka itu adalah 39 dokumen setebal 30.000 halaman yang merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia sejak 1964 hingga 1968.

Isinya antara lain seputar ketegangan antara militer dengan PKI, termasuk efek selanjutnya berupa pembantaian massal.

Selain itu, ada juga dokumen yang disebut-sebut menunjukkan keterlibatan TNI AD dalam penggulingan Soekarno dan pembubaran PKI.

Selama ini, negara, terutama Tentara Nasional Indonesia, mengelak untuk membicarakan atau mengkaji ulang sejarah kelam tragedi 1965.

Berikut 5 isi dokumen rahasia PKI dan pembantain 1965 yang dibuka ke publik versi Amerika sebagaimana dikutip dari tempo.co:

1. TNI AD terlibat dalam pembantaian massal
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengumpulkan sejumlah informasi mengenai keterlibatan Angkatan Darat.

Tentara menyebarkan sentimen anti-PKI dan ikut terlibat dalam pembantaian di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Medan.

2. Rencana membunuh Omar Dani
Sutarto, asisten Menteri Penerangan Ruslan Abdulgani, menyampaikan kepada diplomat Amerika soal perlunya mengeksekusi pemimpin PKI.

Sutarto mengatakan tentara Angkatan Darat berencana membunuh Omar Dani (saat itu menjabat Panglima Angkatan Udara Indonesia) bila Omar tak kunjung mengundurkan diri.

Omar dianggap terlibat dalam peristiwa 30 September 1965.

3. Adnan Buyung mendukung pembantaian pendukung PKI
Adnan Buyung, yang saat itu menjabat asisten Jaksa Agung, saat berkunjung ke Kedutaan Besar Amerika mengatakan pendukung komunis harus terus dikejar untuk melemahkan kekuatan PKI.

Ia juga berharap fakta pembantaian massal terhadap ribuan anggota komunis disembunyikan dari Soekarno.

4. Keterlibatan organisasi keagamaan dalam pembantaian 1965
Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya menyebutkan soal pembantaian di berbagai wilayah di Jawa Timur oleh organisasi sayap Nahdlatul Ulama, Ansor.

Muhammadiyah di Medan juga melakukan hal serupa.

5. Amerika Serikat ikut terlibat
Sebuah surat dari Norman Hannah (menjabat penasihat presiden untuk Asia-Pasifik) kepada Kedutaan Besar AS di Jakarta mengungkapkan rencana keterlibatan Amerika.

Hannah meminta masukan dari Kedutaan bagaimana pemerintah AS harus merespons bila ada permintaan bantuan dari tentara Angkatan Darat Indonesia untuk melawan PKI.

Duta Besar AS saat itu meminta pemerintah mempertimbangkan kemungkinan pemberian bantuan secara rahasia, tanpa atribusi.

Di antaranya uang, peralatan komunikasi, dan senjata. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita