www.gelora.co - Kepala Divisi Advokasi YLBHI M. Isnur, meminta agar Presiden RI Joko Widodo merevisi kata-kata ‘Gebuk PKI’, karena dinilai menjadi alat pembenaran massa untuk menyerang LBH.
YLBHI sendiri tidak memungkiri jika kata-kata ‘Gebuk PKI’ tersebut digunakan Jokowi. Akan tetapi, kata-kata tersebut diduga digunakan oleh ormas-ormas tertentu sebagai dalih pembenaran terhadap aksi massa untuk menyerang LBH.
“Dengan bahasa seperti itu, berdampak pada orang lain yang dituduh seperti dia kena gebuk,” kata M. Isnur di Gedung Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta, seperti dikutip dari Tirto, Senin (18/9/2017).
Menurut Isnur, Presiden Jokowi harus memperbaiki kata-katanya segera agar tidak ada aksi persekusi kepada orang-orang PKI. Ia menganalogikan dengan kisah pemberantasan narkoba. Begitu Jokowi menginstruksikan gebuk, pemberantasan narkoba begitu masif.
Isnur menyarankan agar Presiden Jokowi segera merevisi kata-kata ‘Gebuk PKI’ tersebut. Selain itu, Jokowi sebaiknya juga memberikan penjelasan dan pemahaman maksud dari kata-katanya yang ingin menggebuk PKI.
Isnur khawatir, jika kata-kata itu kemudian dimanfaatkan oknum tertentu dengan membuat hoax seperti kisah Saracen.
“Kami khawatir ada Saracen jilid 2 yang memproduksi hoax yang memproduksi kebohongan untuk menyerang LBH-LBH,” kata Isnur.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah berbicara tentang gebuk PKI pada Sabtu (3/6/2017) lalu. Di hadapan para mahasiswa dan warga Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Jokowi mempertanyakan kebangkitan PKI di Indonesia. Ia pun mengaku akan memberantas sesuai undang-undang apabila menemukan PKI bangkit.
“Jadi, kalau bisa tunjukkan pada kita, tunjukkan pada saya, saya akan gebuk detik itu juga!” kata Jokowi saat itu. [isl]