TNI Nobar Film G30S PKI, Prabowo Akan Dukung dan Siap Pasang Badan!

TNI Nobar Film G30S PKI, Prabowo Akan Dukung dan Siap Pasang Badan!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto menegaskan, dirinya siap pasang badan mendukung sikap Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S PKI.

"Saya kira tadi sudah jelas sikapnya TNI, saya siap di belakang," tegas Prabowo usai menghadiri acara silaturahmi bersama keluarga besar TNI di Aula Gatot Subroto Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).

Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu memastikan seluruh purnawirawan prajurit TNI akan kompak mendukung keputusan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo tersebut. Kekompokan seluruh purnawiran prajurit TNI itu agar peristiwa kudeta kelompok komunisme tidak terulang kembali di Indonesia.

"Saya kira sikapnya sudah jelas, kita harus kompak. Purnawirawan juga dukung," pungkas Prabowo.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmatyo mengaku, sengaja ingin memutarkan kembali film G30S PKI guna mengingatkan kembali sejarah kelam kudeta kelompok komunisme kepada generasi penerus bangsa.

"Saya katakan bahwa kami punya pengalaman buruk, tiba-tiba berapa jenderal yang dihabisi, maka sistem itu bekerja di TNI sampai saat ini. Biarkan kami seperti ini, kami memancing di air keruh juga (nanti akan) muncul-muncul, kami jadi tahu dengan berbagai cara," kata Gatot.

Gatot enggan menanggapi adanya kritikan yang menganggap dirinya berpolitik jelang kontestasi Pilpres 2019 dalam pemutaran kembali film G30S PKI itu. ‎Ia berharap, pemutaran film G30S PKI dapat mengingatkan agar peristiwa kudeta serupa tidak kembali terjadi di Indonesia.

Mantan KSAD itu memaparkan alasan TNI ingin memutar kembali film G30S PKI tersebut. ‎Menurut dia, sejak rezim Orde Baru runtuh sudah tidak ada lagi pelajaran sejarah yang membahas kudeta PKI.

"S‎ejak 1998 adalah pelajaran sejarah tentang bangsa ini yang kelam yaitu G30S PKI sudah tidak ada lagi. Terus kalau tidak ada lagi (bagaimana) untuk menginformasikan? Anak tumbuh dewasa dan segala macem itu yang dia diterima akhirnya tidak sadar nanti. Dan sejarah cendrung berulang, kalau berulang kasihan bangsa ini," pungkasnya. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita