www.gelora.co - Dokumen Lama Mengungkap Sejarah Bagaimana Muslim Rohingya Menolong Korban Perang, Anak Yatim dan Janda pada masa Kekhilafahan Utsmaniyah.
Deputi Perdana Menteri Turky, Fikri Isik mengungkapkan bahwa dokumen lama Kekhilafahan Utsmaniyah (1299 - 1924) menerangkan bahwa muslim Rohingya di Myanmar pernah memberikan bantuan terhadap korban perang Balkan (Juni 1913 – Juli 1913). Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada para yatim, janda dari pahlawan Turky Utsmany yang syahid pada perang Balkan dua.
Sebelumnya, presiden Turky, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan bahwa Turky memiliki dokumen tentang muslim Rohingya yang pernah membantu korban perang Balkan dua yang pada masa itu dimotori oleh Bulgaria, Serbia, Rumania dan Yunani dan menguasai daerah kekhilafahan Utsmaniyah. Jika melihat dokumen tersebut, ternyata muslim Rohingya sudah membantu rakyat Turky lebih dari 100 tahun silam.
Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa muslim Rohingya mengirimkan bantuan uang sebesar 1833 Dollar guna membantu para yatim, janda dan keluarga korban perang Balkan Dua pada tahun 1913.
Deputi PM Turky melanjutkan, muslim Rohingya yang hari ini kita bantu, mereka telah lebih dahulu membantu janda-janda kita dan anak-anak yatim kita ketika dahulu kita dalam keadaan sulit.
Menurut sumber Anadolu Turky, dalam dokumen tersebut jelas sekali bahwa bantuan yang diterima Turky Utsmany berasal dari muslim Arakan yang mendiami Burma (Myanmar saat ini). Dokumen tersebut tertanggal pada 9 Juni 1913 dan ditanda tangani oleh menteri luar negeri Turky Utsmany waktu itu, Al Amir Al Mashry Halim Basya. Dalam dokumen tersebut diceritakan bahwa Ahmad Maula Daud dari Rohingya yang waktu itu menjabat sebagai ketua badan bantuan untuk Turky Utsmany yang berkedudukan di Yangon (Myanmar) saat itu mengirimkan surat ucapan selamat kepada pemerintah Turky atas keberhasilan Turky dalam menghadapi negara Balkan. Dalam surat tersebut ditulis bahwa ada bantuan sebesar 1391 pound (1833 Dollar).
Sejak 25 Agustus silam, militer Myanmar melakukan genosida terhadap muslim Rohingya. Hingga saat ini belum bisa dipastikan jumlah korban sesungguhnya, hanya menurut media yang bisa dipercaya, korban meninggal sudah mencapai 7.354 jiwa. Adapun korban cidera mencapai 6.541 jiwa. Menurut data yang dimiliki PBB, korban kekerasan militer Myanmar yang melarikan diri ke Bangladesh sudah mencapai 290.000 jiwa.
Turky telah mengajukan permintaan kepada Bangladesh agar membuka perbatasan bagi pengungsi Rohingya yang akhirnya diterima. Turky menyatakan kesanggupannya menanggung semua biaya para pengungsi tersebut. Di samping itu, pemerintah Turky terus melakukan upaya diplomasi menggalang dukungan dunia internasional agar segera menyelamatkan muslim Rohingya dari aksi genosida militer Myanmar.
Berikut dokumen-dokumen sejarah:
[pid]