www.gelora.co - Imarah Islam Afghanistan (Taliban) menyatakan ikut merasa terluka dan sakit sebagaimana yang dialami warga Rohingya. Taliban mengutuk keras praktek pembantaian dan pengusiran yang dilakukan militer Myanmar.
“Imarah Islam Afghanistan ikut merasakan luka dan sakit Muslim Rohingya,” kata Taliban dalam pernyataan pada Senin (04/09).
Gerakan yang beberapa bulan terakhir meraih banyak kemenangan itu pun mengutuk sangat keras ketidakadilan dan agresi terhadap Muslim Rohingya. Hal itu merupakan kejahatan keji yang tidak dapat dilupakan dan dimaafkan.
Seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia didesak segera memberi pertolongan terhadap etnis minoritas di Myanmar itu. Tidak perlu menunggu keputusan pihak-pihak yang mengaku mendukung HAM.
Menurut Taliban, bantuan yang diberikan bisa berupa harta, peralatan membela diri atau jiwa. Bantuan juga bisa dengan menyuarakan penindasan terhadap mereka sampai awan musibah hilang.
Taliban juga mendukung dan menyambut sikap pemerintah, organisasi, media dan tokoh yang menyuarakan pembantaian terhadap Rohingya.
Sebagaimana diketahui, Muslim Rohingya melalui Idul Adha tahun dengan ketakutan. Tepat di hari Ied, militer Myanmar menyerbu sejumlah desa Rohingya. Mereka membunuh dan membakari rumah. Menurut informasi, sebanyak 7000 rumah dibakar di hari raya umat Islam itu. Ribuan Muslim Rohingya pun melarikan diri ke tempat yang lebih aman. [kbn]