Praktisi Hukum: Fitnah Keji dan Sakiti Ummat! Isu “Bela Rohingya” untuk Jatuhkan Wibawa Pemerintah

Praktisi Hukum: Fitnah Keji dan Sakiti Ummat! Isu “Bela Rohingya” untuk Jatuhkan Wibawa Pemerintah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai, isu konflik Rohingya di Myanmar telah diolah sedemikian rupa oleh kelompok tertentu sehingga berbelok menyerang Pemerintahan Joko Widodo.

Tito mengungkapkan, berdasar pada perangkat lunak analisis opini di platform media Twitter, 

sebagian besar pembahasan mengenai Rohingya yang berkembang, dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya. "Dari hasil penelitian itu bahwa isu ini lebih banyak dikemas untuk digoreng untuk menyerang pemerintah. Dianggap lemah," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta (05/09).

Pernyataan Tito itu telah mengundang polemik publik. Politisi senior yang juga praktisi hukum Ruhut Sitompul‏, menegaskan bahwa di media sosial faktanya Presiden Jokowi difitnah dengan isu Rohingya.

“Kapolri Pak Tito bukan melempar bola panas faktanya kasus Rohingya di medsos  jagat Twitter lawan-lawan politik Pak Jokowi Presiden RI difitnah,” tulis Ruhut di akun Twitter @ruhutsitompul menanggapi berita bertajuk “Tito Lempar Bola Panas: Bilang Kasus Rohingya Dipake Untuk Jatuhkan Jokowi.”

Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai, pernyataan Kapolri soal Rohingnya tersebut akan menambah panas suhu politik di dalam negeri. “Tito Lempar Bola Panas, itu head line Rakyat Merdeka. Hasil analisa Twitter untuk goreng-goreng nyerang Presiden Jokowi itu gak salah cuma bikin tambah panas,” tulis Kaban di akun @hmskaban.

Sementara Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal menilai ucapan Kapolri sebagai upaya ‘mempolitisasi’ isu Rohingnya. “Ini masalah kemanusiaan. Kapolri: Isu Rohingya ‘Digoreng’ Untuk Menyerang Pemerintahan Jokowi. Ini yang mempolitisi,” kata Jusuf Rizal di akun ‏ @HMJUSUFRIZAL.

Tak kalah garang, praktisi hukum Johan Khan menegaskan, bahwa isu “Bela Rohingnya” digoreng untuk menjatuhkan wibawa Pemerintah merupakan fitnah keji dan menyakiti hati Ummat. “Isu #BelaRohingya digoreng untuk menjatuhkan wibawa Pemerintah adalah contoh logika IQ 200 sekolam. Fitnah keji dan  menyakiti hati Ummat,” tegas Johan Khan di akun @CepJohan. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita