www.gelora.co - Pihak yang masih membela PKI, dan menyatakan PKI tidak melakukan kekejian dan makar, bisa dipastikan ‘anak turunan’ PKI yang masih berjiwa PKI.
Penegasan itu disampaikan pengamat pendidikan Ferry Koto di akun Twitter @ferrykoto. “Yang bela-bela PKI dan katakan PKI tidak lakukan kekejian dan makar, malah tuduh TNI, bisa dipastikan anak turunan PKI yang masih berjiwa PKI. #GebukPKI,” tegas @ferrykoto.
Menurut Ferry, anak PKI yang masih berjiwa PKI merupakan ancaman bagi negara. “Koq lapor ke TNI?
Iya, tugas TNI jaga keselamatan negara dari ancamn dalam dan luar. Anak-anak PKI yang masih berjiwa PKI itu ancaman bagi negara. @Puspen_TNI,” tulis @ferrykoto.
Dalam catatan Ferry, setiap tahun jelang September, ‘anak PKI yang masih berjiwa PKI’, mengangkat isu bahwa PKI tidak bersalah. “Saban tahun jelang September anak PKI yang masih berjiwa PKI, angkat Isu PKI tidak salah, tuduh TNI dan Islam, dan berlindung dengan tema cari keadilan,” kata @ferrykoto.
Ferry pun berharap tahun ini (2017) menjadi tahun terakhir bagi ‘anak PKI yang masih berjiwa PKI’ untuk tidak mengangkat isu PKI dengan menyebut PKI tidak bersalah. “Untuk anak-anak PKI yang masih berjiwa PKI, segeralah tobat. Koq wis tuwek masih jadi komunis, bodoh sekali awakmu. Terakhir tahun ini yo... Wis uwis,” harap @ferrykoto.
Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan juga sempat menyoal sepak terjang anak-anak PKI. “Buya Hamka 2,5 tahun dipenjara tanpa salah oleh negara. Apa pernah anak-anak Buya minta Negara supaya minta maaf ke Buya? Nggak pernah,” tegas Umar di akun @UmarHasibuan_.
Umar membandingkan sikap anak-anak Buya Hamka terhadap negara itu dengan anak keturunan Partai Komunis Indonesi (PKI). “Anak-anak PKI ini gak tahu diri sudah jelas Ortu mereka salah msh juga suruh negara minta maaf.Buya Hamka engkau Idolaku sejati,” tulis @UmarHasibuan_. [ito]