Pembantaian Rohingya, Aung San Suu Kyi Dikecam Berbagai Pihak

Pembantaian Rohingya, Aung San Suu Kyi Dikecam Berbagai Pihak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pembantaian terhadap etnis Rohingya oleh militer Myanmar dikecam berbagai pihak termasuk para pegiat HAM internasional. Media sosial juga turut bersuara dengan tagar #SaveRohingya.

Sementara para pegiat HAM sebagaimana dilansir laman Independent juga turut mempertanyakan soal posisi pemimpin Partai Demokrasi terbesar Myanmar, Aung San Suu Kyi yang merupakan peraih Nobel Perdamaian. Aung San Suu Kyi selama ini dikenal sebagai pembela demokrasi dan pejuang HAM yang bahkan pernah ditahan oleh Junta Militer Myanmar selama bertahun-tahun.

Aktivis HAM internasional yang tak lain para mantan kolega Suu Kyi disebutkan juga mempertanyakan sikap Suu Kyi yang hanya menyalahkan serangan kelompok pemberontak Rohingya Salvation Army (ARSA) yang menyerang pos polisi. Sayangnya tidak mengecam pembantaian terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

Publik di media sosial juga mulai mempertanyakan soal Suu Kyi yang dinilai seharusnya kini punya posisi tawar secara politik di Myanmar.

Dilansir laman Guardian, 38 ribu warga Rohingya telah keluar dari Rakhine dan sebagian mereka masih terlunta-lunta. Dilaporkan bahwa setidaknya 400 orang Rohingya dibantai dengan senjata oleh militer dan kelompok garis keras kaum Buddha setempat.

Laporan PBB menyebutkan ada sekira 20 ribu etnis Rohingya yang pada saat ini terlunta-lunta dan tidak diperbolehkan masuk ke wilayah negara-negara yang mereka tuju.

Namun disebutkan angka-angka tersebut masih perlu dikonfirmasi mengingat pada saat ini pemerintah Myanmar sudah melarang jurnalis dan pekerja media massa memasuki wilayah Rakhine. [vnc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita