www.gelora.co - Pengusiran yang dilakukan aparat keamanan Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya dari negara bagian Rakhine dilakukan secara sistematis.
Anggota kelompok pemantauan Rohingya, Arakan Project, Chris Lewa mengatakan bahwa pembakaran yang dilakukan militer Myanmar dilakukan secara sistematis karena mereka bergerak dari satu desa ke desa lain dan melakukan pembunuhan.
Tentara, jabarnya, mengepung desa dan menyerang warga yang mencoba melarikan diri.
"Menurut saya sangat sistematis. Dari satu desa ke desa-desa yang lain. Kami juga mendengar orang-orang dibunuh ketika desa mereka diserang," kata Lewa seperti diberitakan BBC, Jumat (1/9).
Ia mengatakan bahwa militer Myanmar tidak segan-segan meneriakan kata "bakar" saat mengusir etnis Rohingya.
"Apa yang kami dengar adalah 'bakar, bakar, bakar'. Pembakaran menyebar dari selatan ke utara," tegasnya.
Pernyataan Lewa ini senada dengan kesaksian seorang pengungsi Rohingya yang tengah berusaha masuk ke wilayah Bangladesh, Abdullah.
Kata Abdullah, pembantaian yang dilakukan militer Myanmar sangat menakutkan. Rumah warga dibakar hingga membuat etnis Rohingya berlarian keluar rumah.
"Anak dan orang tua terpisah, beberapa di antaranya hilang, yang lainnya tewas," pungkasnya. [rmol]