Militer AS Kembali Hina Islam, Muslim Afghanistan Marah

Militer AS Kembali Hina Islam, Muslim Afghanistan Marah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ratusan warga Muslim Afghanistan di ibukota Kabul, Selasa (12/09), kembali turun ke jalan memprotes selembaran propaganda yang disebarkan militer AS pekan lalu. Kemarahan warga terus berkobar, tak menghiraukan permintaan maaf pasukan asing itu.

Mier Rahman, salah satu demonstran dari distrik Qurrah Bagh, menegaskan bahwa pasukan AS telah menghina Islam. Ia meluapkan kemarahan kepada militer AS.

“Orang-orang Amerika telah menghina Islam dengan cara ini dan keyakinan mereka. Kami tidak akan diam atas ini,” katanya kepada Reuters penuh kemarahan.

Ia melanjutkan, jika AS dan NATO terus melakukan pelecehan terhadap Islam mereka akan mengalami nasib seperti Rusia di Afghanistan.

Militer AS di pangkalan terbesarnya di Afghanistan, Bangram, pekan lalu menyebarkan selembaran berisi propaganda kepada warga sekitar. Pamflet itu dibagi-bagikan kepada warga. Militer AS ingin mengajak warga bekerja sama dan memberitahukan keberadaan anggota Taliban di lingkungan mereka melalui selembaran itu.

Bukan kerja sama yang didapat, upaya itu justru memicu kemarahan. Sebabnya, dalam selembaran itu mengandung pelecehan terhadap kalimat tauhid la ilaha illallah. Militer AS mencantumkan gambar seekor anjing putih di sisihnya bendera putih milik Taliban lengkap dengan tulisan tauhid. Anjing yang di sisinya bendera tauhid itu digambarkan lari dari seekor singa.

Warga pun marah. Mereka menganggap selembaran itu pelecehan terhadap tauhid. Tak hanya warga, walikota Barwan (tempat selembaran tersebut disebar) Muhammad Ashim Al-Manshur mengeluarkan kecaman.

“Perkara ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Manshur seperti dilansir portal Midle East Online, pekan lalu.

Komando militer AS di Afghanistan beberapa saat kemudian mengeluarkan pernyataan maaf. Mereka berjanji akan menggelar penyelidikan.

Akan tetapi, permintaan maaf itu tak berlaku bagi para demonstran yang menggelar aksi pada Selasa. Bahkan, mereka siap menyerang pangkalan Bagram jika hal itu diperlukan.

“Minta maaf saya tidak akan mengobati luka jika pelecehan seperti itu terus berulang. Kami akan terus demonstrasi bahkan jika perlu kami menyerang pangkalan Bagram,” tegas Mihrabuddin, salah satu peserta demonstrasi pada Selasa.

Sementara itu, Taliban membelas pelecehan ini dengan serangan bom di pintu masuk pangkalan Bagram pekan ini. Menurut klaim Taliban, 13 tentara AS tewas akibat serangan itu. Dalam pernyataannya, Taliban menegaskan serangan ini reaksi dari pelecehan Islam yang dilakukan militer AS.

Perlu dicatat, ini bukan kali pertama militer AS melakukan tindakan yang memicu kemarahan umat Islam Afghanistan selama keberadaannya di negara tersebut. Militer AS juga pernah membakar mushaf Al-Quran sehingga menyebabkan demonstrasi di mana-mana dan menyebabkan 40 warga meninggal. [kn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita