www.gelora.co - Ratusan orang yang tergabung dalam Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Rohingya menggelar aksi damai di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar, di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).
Aksi tersebut menuntut pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.
Dimana saat ini, 3 ribu orang etnis Rohingya terpaksa melarikan diri ke perbatasan Bangladesh karena serangan secara membabi-buta dari militer Myanmar.
Koordinator aksi, M. Ichsan Loulembah dalam orasinya mendesak penerima Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi untuk meminta pemerintah Myanmar menghentikan aksi biadab itu.
"Ini atas dasar kemanusian. Mereka juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan," serunya.
Aung San Suu Kyi adalah tokoh Myanmar yang juga pemimpin partai penguasa saat ini.
Massa aksi mendesak, jika Aung San Suu Kyi tidak melakukan itu, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus turun tangan meminta agar Nobel Perdamaian yang disandang, segera dicabut.
"PBB dan Panitia Nobel harus mencabut penghargaan perdamaian jika dia (Aung San Suu Kyi) tidak bisa hentikan aksi brutal di Rohingya," demikian M. Ichsan Loulembah. [rol]