Ilustrasi - Ketua DPR Setya Novanto saat ibadah Umroh |
www.gelora.co - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mempersilakan semua pihak untuk mengecek keabsahan surat dokter terhadap Setya Novanto.
Novanto tidak hadir dalam pemeriksaan perdana sebagai tersangka lantaran sakit dan harus dirawat.
"Rumah Sakit Nya jelas dokternya jelas kita sampaikan namanya sehingga pertanggungjawaban secara medis juga harus jelas saya kira itu teman-teman semuanya," kata Idrus di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Idrus menjelaskan, kondisi Novanto tidak memungkinkan untuk menghadiri pemeriksaan. Setelah olahraga, gula darah Novanto naik sehingga harus diperiksa.
Setelah diperiksa, Novanto divonis mengalami gangguan fungsi ginjal dan jantung sehingga diputuskan dirawat sejak semalam dan sampai pagi tadi masih berada di ruma sakit.
"Saya kira begini ya ada baiknya kalau supaya karena saya bukan Dokter ini prosedur dan mekanisme ini kita tempuh berdasarkan rekomendasi dokter yang memeriksa Setya Novanto," ungkapnya.
Idrus menyebut, Novanto dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi. Sedang dokter yang menangani sejak semalam, disebut Idrus ada Dokter Stefanus, Dokter Daniel, dan Dokter Santoso.
Idrus bersama tim hukum Golkar bakal meminta penjadwalan ulang untuk Novanto setelah dinyatakan sehat.
Rencananya, Novanto bakal diperiksa perdana sebagai tersangka dalam kasus dugaab korupsi e-KTP.
Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 17 Juli 2017 dengan sangkaan Pasal 2 ayat (1) atas Pasal 3 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP karena diduga mengakibatkan kerugian negara senilai Rp2,3 triliun dari total nilai proyek sebesar Rp5,9 triliun. [inc]