Kepedulian Muslim saat Badai Harvey, Membuka Mata Barat Bagaimana Islam Sebenarnya

Kepedulian Muslim saat Badai Harvey, Membuka Mata Barat Bagaimana Islam Sebenarnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Bencana Badai Harvey di Houston Texas AS yang telah menyebabkan bencana banjir dan memaksa ribuan orang untuk meninggalkan rumah mereka sejak hari Minggu (27/8/2017), akhirnya membuka mata media-media barat yang selama ini stereotip menyudutkan Islam sebagai agama Teroris/radikal.

Masjid-masjid, Islamic Center dan komunitas muslim begitu sigap membantu para korban badai Harvey sejak awal hingga sampai hari ini. Masjid-masjid diubah menjadi tempat penampungan.

Houston mosques open doors to Harvey victims on Muslim holiday

Masjid-masjid di Houston membuka pintu bagi korban Harvey dalam liburan Muslim Idul Adha

Salah seorang pengungsi yang ditampung, Mabel Rozier menceritakan bagaimana dia diselamatkan dari apartemennya di lantai tiga saat banjir di luar mencapai lantai dua. Seorang wakil sheriff lalu membawanya ke gymnasiun masjid, yang menampung sekitar 35 orang.

Rozier mengatakan dia sangat bersyukur memiliki tempat (di masjid) yang nyaman untuk makan dan tidur sambil menunggu untuk kembali ke rumah.

Pengungsi yang lain, Katherine McCusker menuturkan tentang komunitas Muslim yang telah menolongnya. "Mereka peduli, mencintai, memberi orang," kata Katherine McCusker, juga menginap di gimnasium. "Saya merasa sangat beruntung karena mereka terbuka dan bersedia menerima kami di ruang ini."


Muslims Opening Their Doors To Flood Victims: ‘We Feel And Suffer The Same’

Ketua komite di Islamic Society of Greater Houston (ISGH), Shazia Asraf mengatakan saat badai menghantam dan banjir terjadi, masjid-masjid di Houston telah menyediakan jaket dan makanan untuk pengungsi yang pada saat lain mungkin tak akan pernah masuk ke masjid (karena phobia).

Ashraf menyebut masjid yang menjadi tempat pengungsian "penuh dengan suplai" termasuk kopi, "sebuah pelukan, senyuman -apapun yang bisa menolong," ujarnya kepada huffingtonpost.

Lebih dari 200 orang korban badai Harvey menghabiskan malam di pengungsian darurat ISGH pada hari Selasa, sebut Mohammad Amin Moola, wakil presiden dari kelompok tersebut. Jumlahnya meningkat dengan cepat pada hari Rabu, tambahnya.

"Kami tentunya akan lebih banyak membuka," sebut Moola. "Kami tidak menolak siapapun. Apapun yang kami punya, akan kami bagi."

Kehancuran dari Hurricane Harvey akan bertahan lama dan upaya pemulihan akan berlangsung bertahun-tahun. Ini sebabnya mengapa sukarelawan ISGH - termasuk Bibi Khan, yang mengepalai bagian layanan sosial kelompok tersebut - berkeras bahwa mereka ingin menolong siapapun yang membutuhkan.

"Kami tak membedakan agama, atau warna kulit," sebut Khan mengenai tragedi tersebut. "Kami terbuka untuk menolong semuanya dan siapapun. Saat badai menghantam, kami harus segera bersiap."


Masjid-masjid di Houston Texas membuka pintunya untuk korban badai Harvey di saat yang lain dikritik karena tak melakukan hal yang sama. Pastor Evangelis Joel Osteen - kepala gereja terbesar di Lakewood, Texas - dikecam keras karena menutup gerejanya saat bencana pertama kali menyerang.

INILAH yang dimaksud ISLAM RAHMATAN LIL 'ALAMIN... walau selama ini ISLAM selalu disudutkan dengan TERORISME, RADIKAL, dll.

Video - Houston Muslims Open Mosques To Flood Victims:



[pid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita