Kejaiban Dunia! 2013, Konon Mobil ESEMKA Laku 7000 Unit, Publik Bertanya: Kok Gak Pernah Sliweran?

Kejaiban Dunia! 2013, Konon Mobil ESEMKA Laku 7000 Unit, Publik Bertanya: Kok Gak Pernah Sliweran?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Mobil ESEMKA bisa jadi akan menjadi "KEAJAIBAN DUNIA KE-8" melengkapi 7 Keajaiban Dunia yang sudah kesohor.

Pada sekitar 2012 saat Pilkada DKI, Mobil "Nasional" ESEMKA mampu menyihir publik sehingga bisa mengantarkan Walikota Solo menjadi Gubernur DKI hingga berlanjut jadi Presiden.

Pada 2013, muncul berita di detikcom:

[10 Mei 2013]
Diproduksi Massal, Mobil Esemka Laku 7.000 Unit

Produsen mobil nasional Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi terus mengembangkan produknya untuk bisa dipasarkan secara massal. Hingga April 2013, mobil Esemka buatan Solo itu sudah banyak dipesan hingga 7.000 unit.

Humas Produsen Esemka Sabar Budhi mengatakan, pihaknya masih akan terus mempromosikan mobil Esemka hingga bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Pemesanan sudah 7 ribu unit sampai April kemarin. Itu seluruh Indonesia. Mereka sudah konfirmasi pesan, tinggal diambil," kata sabar kepada detikFinance, Kamis (9/5/2013).


SEKARANG sudah 2017... sudah 4 tahun lebih.

Publik bertanya.. KOK SAMPAI SEKARANG BELUM PERNAH LIHAT MOBIL ESEMKA BERSLIWERAN DI JALAN???

"7000 unit..kok ndk pernah sliweran ya dijalan raya..apa yg beli makluk dalam kolam kali ya.." komen Indra Radjo Basha.

"Salah produksi, harusnya 7000 unit mobil. Eh malahan produksi 7000 unit kolam kecebong lengkap dengan isinya kecebong iq 200 sekolam ??????" ujar Belly Aryoga.

"Itu berita di buat tahun 2013 di bulai Mei, sampai hari ini thn 2017 saya tidak pernah melihat Mobil ESEMKA satu pun... Ada Berita Beberapa hari yg lalu, Elektabilitas Jokowi Menurut Survey CSIS meningkat hingga mencapai 68%, saya kira kedua berita tersebut baik esemka maupun elektabilitas Jokowi sama aja Bohongnya..." sahut Syarif Manaf.

"Showroomnya dimana ya ?? Unik sampe ga pnh liat dmnpun mobilnya??" komen Reni Noer.

"Yang pesan gimana itu nasibnya? Apa para pemesannya fiktif, para tuyul? ??" ujar Dinda Aime Kanda.





[pii]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita