www.gelora.co - Presiden Joko Widodo semestinya dapat bersikap nyata, ketimbang melontarkan pernyataan tidak akan membiarkan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang malah bikin banjir kritik.
Begitu dikatakan Ketua DPP Gerindra, Iwan Sumule dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (13/9).
Menurutnya, Pansus Angket KPK didominasi oleh partai-partai pendukung pemerintah. Sehingga Pansus dan KPK tak terkesan tampak saling serang secara barbar, saling menghancurkan kredibilitas lembaga masing-masing dan saling membuka aib.
"Dipertontonkan di hadapan publik. KPK juga tak akan tampak dilemahkan, sehingga pernyataan presiden pun dapat dirasa penting dan maslahat," jelasnya.
Menurut Iwan, kesatuan ucapan dan perbuatan yang diharapkan dari sang presiden tak juga kunjung ada. "Perkelahian" Pansus dan KPK terus berlanjut dan entah kapan akan berakhir.
"Koruptor tentu yang diuntungkan, apalagi jika KPK benar-benar dibekukan, seperti desakan dan rekomendasi politisi PDIP yang juga anggota Pansus Angket KPK, Hendry Yoso," jelasnya.
"Dengan mengatakan tidak akan membiarkan pelemahan KPK, tentu sang presiden tidak sedang berbual? Semoga." [rmol]