www.gelora.co - Halimah Yacob tidak perlu menjalani proses pemungutan suara secara nasional untuk bisa menjabat Presiden Singapura yang baru, setelah kandidat lainnya gugur. Halimah berjanji akan melakukan yang terbaik bagi rakyat Singapura.
"Saya berjanji untuk melakukan sebaik mungkin yang saya mampu untuk mengabdi pada rakyat Singapura dan itu tidak akan berubah apakah ada pemilu atau tidak ada pemilu," tegas Halimah saat ditemui wartawan setempat, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (12/9/2017).
"Semangat dan komitmen saya untuk melayani rakyat Singapura tetap sama. Saya tetap berkomitmen penuh untuk mengabdi pada rakyat Singapura dan pada negara Singapura," imbuh wanita muslim yang akan menjadi presiden wanita pertama Singapura itu.
Halimah (63) dinyatakan sebagai satu-satunya kandidat calon presiden yang memenuhi syarat untuk pemilihan presiden tahun ini. Departemen Pemilu Singapura hanya merilis satu Sertifikat Kelayakan untuk Halimah pada Senin (11/9) waktu setempat. Empat kandidat lainnya dinyatakan tidak layak.
Setiap kandidat calon presiden harus memenuhi serangkaian persyaratan yang diatur dalam Konstitusi Singapura. Kelayakan seorang kandidat dilihat dari integritas, karakter dan reputasi yang baik, serta setidaknya pernah selama 3 tahun memegang jabatan penting dalam pemerintahan (untuk sektor publik) atau pernah menjabat CEO perusahaan dengan total aset minimum SG$ 500 juta (dalam sektor swasta), atau menunjukkan posisi penting dan tanggung jawab besar yang pernah mereka emban sebelumnya.
Halimah dianggap memenuhi syarat untuk sektor publik, karena sebelumnya dia menjabat Ketua Parlemen Singapura selama 4 tahun pada Januari 2013- Agustus 2017. Kepada rakyat Singapura, Halimah mengajak mereka untuk bekerja sama membangun Singapura lebih kuat. Menurut Halimah, salah satu peran seorang Presiden adalah menyatukan rakyat.
"Saya ingin mendorong rakyat Singapura untuk bekerja bersama dengan saya, agar kita bisa bekerja bersama-sama untuk Singapura yang bersatu dan Singapura yang jauh lebih kuat. Ini adalah perjalanan yang harus kita jalani bersama," tegasnya. [dtk]